Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamis (19/3) Bank Indonesia (BI) akan kembali menentukan tingkat suku bunga acuan BI-7 Days Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI).
Ekonom memproyeksikan pengaruh keputusan tersebut, minim pada pergerakan rupiah selanjutnya, selama penanganan pemerintah terhadap pandemi korona belum sesuai dengan harapan pelaku pasar.
Baca Juga: Penerimaan pajak tertekan pelemahan harga minyak dan kurs rupiah
Mengutip Bloomberg di pasar spot, rupiah melemah 0,33% ke Rp 15.223 per dollar AS. Sementara, pada kurs tengah BI, rupiah melemah 0,93% ke Rp 15.223 per dollar AS.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksikan BI akan mengikuti langkah bank sentral global yang menurunkan suku bunga acuannya untuk mengantisipasi dampak perlambatan ekonomi agar tidak semakin parah.
"Gerakan social distancing berpengaruh pada menurunnya pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2020, alasan ini akan jadi pertimbangan BI melakukan kebijakan fiskal maupun nonfiskal," kata Josua, Rabu (18/3).
Selain penurunan suku bunga, Josua juga memproyeksikan BI akan mengeluarkan bauran kebijakan lain, sehingga rupiah tidak terus bergerak melemah.
Baca Juga: Rupiah melemah ke Rp 15.223 per dolar AS pada siang hari ini
Namun, Josua memproyeksikan di tengah fokus pelaku pasar masih tertuju pada pandemi korona, maka perubahan atau tetapnya suku bunga BI7DRRR besok tidak akan berpengaruh banyak terhadap pergerakan rupiah.
"Perbedaan suku bunga turun atau tidak berubah, rupiah masih akan berada di sekitar Rp 15.000 per dollar AS," kata Josua.