Reporter: Dwi Nicken Tari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rupiah diprediksi melemah lagi pada Rabu (5/8). Hal ini lantaran sentimen negatif produk domestik bruto Indonesia kuartal II, yang diprediksi lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya. Selasa (4/8), posisi rupiah menguat 0,28% terhadap USD ke Rp 13.472 dibandingkan hari sebelumnya. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) justru menunjukkan pelemahan rupiah 0,02% ke level Rp 13.492.
Research and Analyst PT Fortis Asia Futures Sri Wahyudi menyebutkan, penguatan rupiah ini karena Bank Indonesia (BI) yang berusaha mengintervensi rupiah. "Tren jangka panjang untuk indeks dollar masih positif dan rupiah berpeluang melemah lagi," kata Sri.
Senada, Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri menyatakan bahwa saat rupiah menembus Rp 13.500, BI berusaha melakukan intervensi, meski tidak agresif. "BI menjaga agar Rp 13.500-an tidak berlarut-larut," ujar Reny.
Ia memprediksi, rupiah akan kembali melemah karena sentimen negatif dari rilis PDB Indonesia kuartal kedua yang diprediksi lebih rendah di 4,6% dibandingkan periode sebelumnya di 4,7%. Sri menduga rupiah hari ini bergerak di rentang Rp 13.400 sampai Rp 13.485. Reny memprediksi, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.450 - Rp 13.520.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News