Reporter: Grace Olivia, Michelle Clysia Sabandar | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat di kuartal dua lalu memang meleset. Tapi, rupiah diprediksi masih sulit menguat.
Seperti diketahui, akhir pekan lalu, Badan Ekonomi dan Statistik AS merilis, PDB AS mencapai 4,1%. Angka ini sedikit meleset dari perkiraan analis yang sebesar 4,2%.
Cuma angka ini jauh lebih tinggi dari PDB di kuartal sebelumnya yang hanya 2%. "Realisasi ini masih positif dan membuat keputusan The Federal Reserve menaikkan suku bunga di September mendatang semakin jelas," kata ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail, Jumat (27/7).
Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong menambahkan, pergerakan rupiah pekan ini juga akan dipengaruhi data ekonomi dari dalam negeri. Di antaranya data inflasi yang dirilis Rabu (1/8).
Lukman memprediksi, rupiah hari ini melemah dan bergerak dalam kisaran Rp 14.400–Rp 14.475 per dollar AS. Sedangkan Ahmad memperkirakan rupiah bergerak dalam rentang sempit, yakni antara Rp 14.460–Rp 14.470 per dollar AS.
Akhir pekan lalu, kurs spot rupiah naik 0,31% jadi Rp 14.417 per dollar AS. Tapi kurs tengah rupiah BI turun 0,27% menjadi Rp 14.483 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News