CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.886   12,00   0,08%
  • IDX 7.159   -55,52   -0,77%
  • KOMPAS100 1.094   -8,85   -0,80%
  • LQ45 872   -3,29   -0,38%
  • ISSI 216   -2,49   -1,14%
  • IDX30 447   -0,91   -0,20%
  • IDXHIDIV20 540   0,71   0,13%
  • IDX80 125   -0,91   -0,72%
  • IDXV30 135   -0,09   -0,06%
  • IDXQ30 149   -0,09   -0,06%

Rupiah Diproyeksi Melemah pada Perdagangan Kamis (13/10)


Rabu, 12 Oktober 2022 / 18:00 WIB
Rupiah Diproyeksi Melemah pada Perdagangan Kamis (13/10)
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diproyeksi masih kurang bertenaga pada perdagangan Kamis (13/10). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diproyeksi masih kurang bertenaga pada perdagangan Kamis (13/10). Pada Rabu (12/10), rupiah spot ditutup di level Rp 15.357 per dolar Amerika Serikat (AS), menguat tipis 0,007% dari sehari sebelumnya.

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri menilai, pelemahan rupiah disebabkan oleh sentimen eksternal yang masih berdampak negatif bagi mata uang Garuda.

Perkembangan terakhir menunjukkan data sektor ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) membaik seiring dengan tingkat pengangguran AS yang turun menjadi 3,5% pada September 2022. 

Hal ini mendukung Bank Sentral AS, Federal Reserve, untuk terus melanjutkan kebijakan hawkish-nya, dengan kata lain masih akan menaikkan suku bunga acuannya secara agresif ke depan.

Baca Juga: Ekonom Prediksi Rupiah Kembali Stabil pada 2023

Lebih lanjut, mayoritas mata uang global mengalami koreksi terhadap dolar AS termasuk rupiah. Untuk perdagangan Kamis (13/10), rupiah diperkirakan masih akan melemah ke kisaran Rp 15.285 – Rp 15.370 per dolar AS.

“Pelaku pasar juga akan mengantisipasi rilis data inflasi AS minggu ini yang diproyeksikan akan tetap tinggi, sehingga dapat membebani rupiah Kembali,” terang Reny kepada Kontan.co.id, Rabu (12/10). 

Inflasi di Negeri Paman Sam tersebut diperkirakan masih akan tercatat di level 8,1% dan inflasi inti-nya sebesar 6,5% untuk periode September 2022.

Senada, Analis DCFX Futures Lukman Leong memproyeksi Rupiah akan melemah. Pergerakan rupiah tergantung pada nada dari pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell pada risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Kamis (13/10) dini hari.

Pasar mengantisipasi sikap hawkish The Fed yang tentunya akan kembali menguatkan dolar AS. Apalagi menjelang rilis dara inflasi AS Kamis malam yang dimana inflasi diperkirakan masih akan meningkat 0,2%.

Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Menguat Tipis ke Rp 15.367 Per Dolar AS pada Hari Ini (12/10)

“Dengan absennya data ekonomi penting domestik, maka faktor eksternal terutama dari AS yang masih akan mendikte pergerakan rupiah,” terang Lukman. 

Rupiah diperkirakan akan diperdagangkan di kisaran Rp 15.300- Rp 15.450 pada Kamis (13/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×