Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah ditutup melemah pada perdagangan Senin (7/7).
Rupiah spot di Bloomberg terpantau melemah 0,34% secara harian ke level Rp 16.240 per dolar AS pada akhir perdagangan Senin (7/7). Pun menurut JISDOR BI, kurs rupiah melemah 0,20% dari hari Jumat (4/7) ke level Rp 16.237.
Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan, rupiah terdepresiasi pada hari ini, didorong oleh ketidakpastian dari sentimen perang dagang.
Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa batas akhir tarif diundur dari sebelumnya 9-Juli-2025 menjadi 1-Agustus-2025. Ia juga menambahkan ancaman tarif tambahan sebesar 10% bagi negara-negara yang berafiliasi dengan BRICS.
Baca Juga: Kurs Rupiah Tertekan Gara-Gara Ancaman Trump Mengenakan Tarif Tambahan Untuk BRICS
Akibat dari pernyataan tersebut, sebagian besar mata uang global bergerak melemah terhadap Dolar AS.
"Rupiah diperkirakan melanjutkan tren pelemahannya, meskipun terbatas, akibat sentimen dari perang dagang yang berlanjut. Rupiah diperkirakan bergerak dalam rentang IDR Rp 16.200-16.300 per Dolar AS," ujar Josua kepada Kontan, Senin (7/7).
Dari sentimen internal yang berpengaruh ke rupiah, Pengamat Mata Uang dan Komoditas, Ibrahim Assuaibi mengatakan, posisi cadangan devisa pada akhir Juni 2025 setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
Bank Indonesia (BI) menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Bank Indonesia terus meningkatkan sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal guna menjaga stabilitas perekonomian untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
"Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp 16.230 - Rp 16.280," ujar Ibrahim.
Baca Juga: Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 16.240 Per Dolar AS Hari Ini (7/7), Seluruh Asia Turun
Selanjutnya: Saham Tesla Anjlok Hampir 7% Perdagangan Pra-Pasar Pasca Musk Umumkan Partai Baru
Menarik Dibaca: QRIS Tumbuh 169%, Sistem Pembayaran Digital Harus Diperkuat Keamanannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News