Reporter: Aris Nurjani | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah diproyeksi masih bergerak stabil terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (13/9). Fokus utama pelaku pasar masih tertuju pada rilis data inflasi AS yang dirilis nanti malam.
Pada perdagangan Senin (12/9), rupiah spot ditutup melemah 0,08% ke level Rp 14.842 per dolar AS. Berbeda, rupiah Jisdor justru menguat 0,05% ke Rp 14.839 per dolar AS.
Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, pergerakan rupiah diperkirakan datar dan akan dipengaruhi oleh faktor global pada Selasa (13/9). Pelaku pasar akan mengantisipasi rilis data inflasi AS yang dirilis besok.
"Sepekan ini dan mungkin pekan mendatang, rupiah masih akan didominasi oleh faktor eksternal yaitu pergerakan dolar AS, dengan pasar mengantisipasi data inflasi AS yang keluar pada Selasa (13/9), yang diperkirakan akan kembali melandai," kata Lukman kepada Kontan.co.id, Senin (12/9).
Namun, Federal Reserve (The Fed) diproyeksi masih mempertahankan sikap hawkish walau inflasi AS melandai.
Baca Juga: Rupiah Spot Melemah pada Perdagangan Senin (12/9), Berikut Sentimen Pemicunya
Serupa, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede pun memprediksi, pergerakan rupiah dan sebagian mata uang Asia lainnya akan terbatas sambil menanti data inflasi AS. Data tersebut dianggap penting karena menjadi petunjuk tentang kenaikan suku bunga AS.
"Perkembangan dari perang Rusia-Ukraina yakni wilayah kekuasaan Rusia yang berhasil direbut oleh pasukan Ukraina selama akhir pekan berpotensi menjadi kabar baik, dengan asumsi Ukraina dapat mendorong Rusia lebih jauh dan mengakhiri perang," tambah Josua.
Dia pun memproyeksi, rupiah bergerak di kisaran Rp 14.800- Rp 14.900 per dolar AS pada Selasa (13/9). Sedangkan Lukman memprediksi, besok rupiah akan berada dalam rentang Rp 14.775 per dolar AS- Rp 14.875 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News