Reporter: Anna Marie Happy, Choirunnisak | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Setelah menguat sejak awal pekan, nilai tukar rupiah kembali terkoreksi. Kurs tengah dollar Amerika Serikat (AS) di Bank Indonesia (BI), kemarin, menguat 0,07% menjadi 9.470 dibanding sehari sebelumnya. Di pasar spot, pasangan USD/IDR juga naik 0,07% menjadi 9.460.
Analis Monex Investindo Futures, Albertus Christian, mengatakan, rupiah melemah terseret sentimen negatif dari aturan BI mengenai pembatasan kepemilikan perbankan umum oleh asing. Ini dianggap akan menghambat masuknya Foreign Direct Investment (FDI), yang nantinya bisa menekan nilai rupiah.
Namun, para analis memprediksi rupiah akan kembali menguat hari ini. Meningkatnya spekulasi stimulus lanjutan dari The Fed akan menekan dollar AS. Selain itu, data pengangguran di AS juga akan melemahkan mata uang negara Uak Sam itu.
Apressyanti Senthaury, Research Analyst BNI, memprediksi, rupiah berada di Rp 9.430 – Rp 9.490. Albertus menduga rupiah menguat di 9.450- 9.480.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News