Reporter: Anna Marie Happy, Noor Muhammad Falih | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Rupiah tidak bertenaga sepanjang pekan lalu. Kurs tengah dollar AS di Bank Indonesia (BI), Jumat (5/10), menguat 0,05% menjadi 9.590 dibanding sehari sebelumnya. Di pasar spot, akhir pekan lalu, USD/IDR menguat 1,16% dari posisinya di awal pekan.
Analis BNI Divisi Treasury, Klara Pramesti, mengatakan, ketidakpastian sikap Pemerintah Spanyol terhadap penawaran dana pinjaman, tetap menebarkan sentimen negatif bagi rupiah, hari ini.
Para pelaku pasar menilai, jika Spanyol tidak segera meminta dana bailout, maka defisit anggaran Spanyol, tahun depan, semakin lebar. Ekspektasi tersebut meningkatkan pesimisme pemodal terhadap masa depan Eropa. Kabar tentang cadangan devisa Indonesia yang naik per September 2012 menjadi US$ 110,17 miliar dari US$ 108,99, tidak mampu mengimbangi ketidakpastian yang berasal dari Eropa.
Analis Monex Investindo Futures, Albertus Christian, menambahkan, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, hari ini, berpotensi tertekan. Pelemahan rupiah juga akan terpicu oleh data tanaga kerja di AS yang diperkirakan membaik dibanding sebelumnya.
Pernyataan Presiden European Central Bank (ECB) Mario Draghi untuk mendukung euro, Selasa (9/10), diharapkan bisa memperbaiki risk appetite, hingga nilai rupiah bisa terangkat.
Prediksi Albertus, pairing USD/IDR, hari ini, menguat hingga kisaran 9.540-9.610. Sedang proyeksi Klara, USD/IDR berkisar 9.550-9.600.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News