Reporter: Nadya Zahira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (28/5). Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot ditutup turun 0,12% atau 18,50 poin ke posisi Rp 16.090 per dolar AS.
Sedangkan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), juga melemah 0,19% ke level Rp 16.095 per dolar AS.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, sentimen yang membuat rupiah di ditutup melemah pada Selasa (28/5) karena mengikuti pelemahan sebagian besar mata uang Asia lainnya. Meskipun demikian, Rupiah mencatatkan pelemahan terdalam jika dibandingkan dengan mata uang Asia lainnya.
Baca Juga: Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah 0,12%, Simak Proyeksinya untuk Rabu (29/5)
Josua mengatakan, sekalipun IHSG tercatat naik 1,08% ke level 7.254 dan penurunan yield SUN 10 tahun pada hari ini, namun rupiah turun cenderung dipengaruhi oleh fokus investor pada rilis data inflasi AS yang berpotensi memberi sinyal arah suku bunga Fed dalam jangka pendek ini.
Josua memprediksi, pada perdagangan Rabu (29/5), rupiah berpotensi menguat terbatas akibat ekspektasi penurunan keyakinan konsumen AS.
“Penurunan keyakinan konsumen ini diperkirakan akan mendorong ekspektasi penurunan permintaan konsumen di AS, yang pada gilirannya mendorong penurunan ekspektasi inflasi,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (28/5).
Sementara itu, Analis Pasar Mata Uang, Lukman Leong mengatakan bahwa rupiah masih akan berkonsolidasi dengan potensi melemah terbatas. Dengan begitu, investor cenderung wait and see menantikan data inflasi PCE AS pada pekan ini.
Baca Juga: Terlemah di Asia, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 16.090 Per Dolar AS Selasa (28/5)
“Angka dari data tersebut merupakan ukuran inflasi pilihan Federal Reserve, yang kemungkinan akan menjadi faktor dalam pandangan bank sentral mengenai penurunan suku bunga,” kata Lukman kepada Kontan.co.id, Selasa (28/5).
Sedangkan sentimen dari dalam negeri, Lukman menyebutkan, datang dari kebijakan pemerintah yang baru, di mana kebijakan tersebut nantinya dapat mempengaruhi sentimen dalam negeri dan juga arus modal yang masuk di Indonesia.
Dengan begitu, Lukman pun memprediksi, pada perdagangan Rabu (29/5) rupiah akan berada dalam zona di sekitar Rp 16.050 - Rp 16.150 per dolar AS. Sedangkan Josua memproyeksikan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 16.050 - Rp 16.180 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News