kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah dibuka menguat 0,28% ke Rp 14.170 per dolar AS pada Senin (9/11)


Senin, 09 November 2020 / 09:16 WIB
Rupiah dibuka menguat 0,28% ke Rp 14.170 per dolar AS pada Senin (9/11)
ILUSTRASI. Petugas merapikan mata uang rupiah di sebuah bank di Jakarta, Rabu (4/7). KONTAN/Cheppy A.Muclis/04/07/2018


Reporter: Danielisa Putriadita, Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah dibuka menguat di pasar spot pada Senin (9/11). Mengutip Bloomberg, rupiah hari ini dibuka melaju ke level Rp 14.170 per dolar AS.

Rupiah artinya menguat 0,28% dari penutupan pada akhir pekan lalu yang ada di level Rp 14.210 per dolar AS.

Para analis dan ekonom sendiri memproyeksikan dalam jangka pendek rupiah akan lanjut menguat setelah Joe Biden terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat (AS). Namun, dalam jangka panjang dolar AS berpotensi kembali menguat siapapun presidennya.

Baca Juga: Kurs dollar-rupiah di BCA hari ini Senin 9 November, simak sebelum tukar valas

Kini Biden sudah dapat dipastikan akan melenggang ke Gedung Putih. Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong mengatakan, kepastian kemenangan Biden dalam pemilu AS membuat rupiah cenderung melanjutkan penguatannya.

Dalam jangka pendek, ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual juga memproyeksikan, rupiah bisa stabil menguat meski penguatan tidak akan lagi signifikan. Rupiah juga bisa tersokong menguat meski cadangan devisa Indonesia periode Oktober kembali menurun US$ 1,5 miliar secara bulanan menjadi US$ 133,7 miliar. "Rupiah masih aman meski cadangan devisa menurun," kata David, Jumat (6/11). 

Di satu sisi pergerakan rupiah masih bisa terjaga dari data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang penurunannya tidak lagi dalam di kuartal III-2020 seperti di kuartal sebelumnya.  

Baca Juga: Joe Biden melenggang ke Gedung Putih, rupiah bisa menguat atas dolar AS

Namun, Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, dalam jangka pendek berpotensi terjadi bargain hunting. Pelaku pasar bisa saja kembali mengoleksi dollar AS karena sudah turun dalam. Ditambah lagi pelaku pasar bisa khawatir pegang rupiah karena data cadangan devisa menurun dan Indonesia resmi resesi.

Baca Juga: Joe Biden jadi Presiden AS, rupiah berpeluang menguat lagi atas dolar, Senin (9/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×