Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rupiah terangkat tipis pada pembukaan pagi ini, Kamis (6/9) di posisi 9.560-an per dollar AS (versi Reuters) dari penutupan kemarin malam di 9.570.
Pergerakan rupiah di pasar luar negeri yang terlihat dari level Non Delivery Forward (NDF) juga masih terdepresiasi di kisaran level 9.626-9.639.
Kepala Riset Divisi Treasury Bank Negara Indonesia memperkirakan, pelemahan rupiah di pasar luar negeri, akan memberikan tekanan pelemahan bagi rupiah.
Meski demikian, pernyataan Gubernur Bank Indonesia (Darmin Nasution) kemarin sore yang melihat bahwa rupiah akan berada di level 9.200-9.400 mendekati akhir tahun diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap rupiah.
"Kemudian spekulasi rencana pembelian obligasi ECB yang unlimited terhadap obligasi Italia dan Spanyol, diharapkan dapat memberikan katalis positif terhadap mata uang beresiko seperti rupiah," kata Nurul.
Nurul menyampaikan sinyal ECB akan pembelian obligasi unlimited telah ditangkap oleh investor. "Jika bantuan pembelian dilakukan tentu akan mengangkat yield dari obligasi tersebut," ujarnya.
Untuk hari ini, Nurul memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran 9.550-9.590 terhadap dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News