kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   14.000   0,78%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Rupiah Dekati Rekor Terendah, Kekhawatiran Fiskal Guncang Pasar


Rabu, 26 Maret 2025 / 14:24 WIB
Rupiah Dekati Rekor Terendah, Kekhawatiran Fiskal Guncang Pasar
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah mendekati rekor terendah terhadap dolar AS pada Rabu (26/3), di tengah kekhawatiran investor terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya belanja pemerintah.. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Nilai tukar rupiah mendekati rekor terendah terhadap dolar AS pada Rabu (26/3), di tengah kekhawatiran investor terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya belanja pemerintah.

Situasi ini mengguncang kepercayaan pasar terhadap ekonomi terbesar di Asia Tenggara.

Melansir Reuters, rupiah bergerak stagnan di level Rp16.580 per dolar AS pada pukul 13.45 WIB, mendekati titik terendah sepanjang sejarah di Rp16.800, yang terjadi pada Juni 1998 saat krisis keuangan Asia dan jatuhnya pemerintahan Presiden Soeharto.

Baca Juga: Meski Menguat Tipis, Rupiah Masih Tertekan oleh Sentimen Domestik pada Rabu (26/3)

Sehari sebelumnya, rupiah sempat melemah ke Rp16.640, level terlemah sejak krisis, sebelum akhirnya Bank Indonesia melakukan intervensi untuk menstabilkan mata uang.

"Sentimen pasar sangat negatif, baik terhadap pasar saham maupun rupiah," kata Pauline Ng, Kepala Ekuitas untuk kawasan Asia Tenggara di JPMorgan Asset Management.

"Banyak investor awalnya mengharapkan kelanjutan kebijakan ekonomi yang stabil di bawah pemerintahan baru, tetapi beberapa kebijakan dan miskomunikasi justru memicu ketidakpastian," tambahnya.

Rupiah telah melemah sekitar 3% sejak awal tahun, menjadikannya mata uang dengan kinerja terburuk di Asia. Bank Indonesia secara rutin melakukan intervensi di pasar untuk mengurangi tekanan depresiasi.

Seorang pejabat Bank Indonesia (BI) menegaskan bahwa bank sentral siap menstabilkan rupiah, meskipun tidak memberikan konfirmasi apakah intervensi dilakukan pada hari ini.

Indeks saham utama Indonesia juga mengalami tekanan, mencapai level terendah dalam tiga tahun pada Senin (24/3), sebelum pulih 3,5% pada Rabu menjelang libur panjang. Bursa Indonesia akan tutup mulai Jumat hingga 7 April.

Baca Juga: Rupiah Makin Menguat ke Rp 16.584 Per Dolar AS di Tengah Hari, Mayoritas Asia Turun

Kekhawatiran Pasar atas Kebijakan Fiskal

Kepercayaan investor terhadap Indonesia semakin menurun akibat meningkatnya kekhawatiran atas rencana belanja besar-besaran pemerintahan Prabowo Subianto, pemotongan anggaran, serta pembatalan kenaikan pajak.

Salah satu kebijakan yang menjadi sorotan adalah program makan siang gratis bagi lebih dari seperempat populasi Indonesia, yang diperkirakan menelan anggaran Rp71 triliun (US$4,29 miliar).

Pasar menilai beban anggaran tersebut berpotensi meningkatkan utang negara, yang dapat merusak reputasi Indonesia sebagai negara dengan disiplin fiskal yang baik dalam beberapa tahun terakhir.

Di sisi lain, peluncuran Dana Abadi Negara (Danantara Indonesia) juga memicu kekhawatiran atas potensi intervensi politik, meskipun Prabowo telah menegaskan bahwa dana tersebut dapat diaudit kapan saja dan oleh siapa pun.

Baca Juga: Rupiah Rebound ke Rp 16.603 Per Dolar AS di Awal Perdagangan Hari Ini 26 Maret 2025

Bayang-Bayang Krisis 1998

Depresiasi rupiah hingga mendekati level krisis 1998 mengingatkan pada masa kejatuhan rezim Orde Baru.

Saat itu, rupiah mengalami pelemahan drastis akibat gejolak ekonomi dan aksi jual besar-besaran oleh investor asing.

Saat ini, tanda-tanda serupa kembali terlihat. Investor asing telah menarik lebih dari US$2 miliar dari pasar saham Indonesia sejak awal tahun, sementara Prabowo – yang merupakan mantan menantu Soeharto dan eks komandan pasukan khusus – mulai memperluas peran militer dalam pemerintahan.

Baca Juga: Begini Kata BI Usai Rupiah Ambles ke Level Terendah Sejak Krisis Ekonomi 1998

Aninda Mitra, Kepala Strategi Makro Asia di BNY Investment Institute, mengatakan rupiah akan tetap rentan terhadap tekanan hingga ada kejelasan lebih lanjut mengenai kebijakan fiskal, sumber pembiayaan, dan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Otoritas lokal mungkin harus menggunakan lebih banyak instrumen kebijakan dalam jangka panjang untuk menjaga stabilitas rupiah di pasar domestik," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×