kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,84   -10,68   -1.14%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah bisa menguat pada perdagangan terakhir bulan Juli


Rabu, 29 Juli 2020 / 17:01 WIB
Rupiah bisa menguat pada perdagangan terakhir bulan Juli
ILUSTRASI. Rabu (29/7) kurs rupiah tercatat melemah tipis 0,05% ke Rp 14.542 per dolar AS.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu (29/7) diprediksi akan berlanjut fluktuatif pada perdagangan besok. Adapun sentimen yang bakal menekan pergerakan mata uang Garuda tersebut berasal dari sentimen eksternal.

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Rabu (29/7) kurs rupiah tercatat melemah tipis 0,05% ke Rp 14.542 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara itu, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor, rupiah ditutup melemah 0,18% ke Rp 14.570 per dolar AS dibandingkan perdagangan hari sebelumnya.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan, pergerakan nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis (30/7) bakal fluktuatif. Meskipun begitu, harapannya rupiah bisa ditutup menguat besok.

"Sentimen dominasinya dari eksternal, dimana pasar tengah menanti paket fiskal dari AS dan hasil rapat bank sentral AS (The Fed)," kata Ibrahim kepada Kontan.co.id, Rabu (29/7).

Baca Juga: Loyo, rupiah akhirnya ditutup melemah 0,06% ke Rp 14.543 per dolar AS hari ini

Sebagian besar pasar memperkirakan The Fed akan mengumumkan tingkat suku bunga acuan bertahan di level 0,25% dan tidak melihat adanya ruang untuk melakukan perubahan. Meskipun begitu, pasar juga berharap akan ada pandangan terhadap ekonomi AS ke depan, termasuk upaya mendorong inflasi ke atas target 2%.

Di samping itu, pelaku pasar juga masih menanti kepastian Kongres AS yang berencana untuk memperpanjang tunjangan pengangguran dan paket fiskal raksasa Negeri Paman Sam tersebut. Pasalnya, saat ini pembahasan paket tengah mengalami kebuntuan, lantaran partai Demokrat mengajukan proposal paket hingga US$ 3 triliun, sedangkan dari partai Republik US$ 1 triliun.

Baca Juga: Rupiah betah melemah ke Rp 14.593 per dolar AS jelang penutupan hari ini

Sementara itu, sinyal resesi dari domestik diyakini Ibrahim tidak akan mempengaruhi terlalu dalam pergerakan mata uang Garuda Kamis (30/7). Meskipun ekonomi Tanah Air diramal minus pada kuartal II-2020, tapi di kuartal berikutnya diyakini akan kembali positif.

Syaratnya, hal tersebut perlu disertai dengan upaya penanganan pandemi Covid-19 dan memulihkan kembali aktivitas ekonomi. "Untuk perdagangan besok, rupiah akan ditutup menguat dan bergerak di kisaran Rp 14.500 per dolar AS hingga Rp 14.580 per dolar AS," tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×