Reporter: Agus Triyono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Rupiah melemah kembali melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Kamis (2/5), pasangan USD/IDR ditutup menguat 0,14% menjadi 9.738 di pasar spot. Namun di kurs tengah BI, USD/IDR justru melemah 0,02% menjadi 9.728.
Daru Wibisono, analis Monex Investindo Futures mengatakan, rupiah tertekan oleh koreksi yang terjadi di pasar saham dalam negeri. Rupiah juga mendapat tekanan dari koreksi tajam di bursa Asia. "Sebenarnya dollar AS juga lemah, tapi tekanan terhadap rupiah lebih besar sehingga tidak bisa kalahkan dollar," kata Daru.
Lana Soelistianingsih, ekonom Samuel Sekuritas mengatakan, rupiah juga tertekan karena penurunan outlook peringkat kredit Indonesia dari posisi positif ke stabil oleh Standard and Poor's (S&P), kemarin. Tekanan juga datang dari aksi pelemahan sejumlah mata uang di Eropa.
Daru dan Lana memperkirakan, pelemahan akan berlanjut, hari ini. Isu inflasi masih membayangi pasar dalam negeri, ditopang oleh belum jelasnya kebijakan pemerintah dalam mengatasi bengkaknya subsidi BBM. Akibatnya, rupiah sulit menguat hingga 9.710.
Daru meramal, rupiah akan bergerak di kisaran 9.710- 9.750, hari ini. Lana memprediksi, rupiah akan bergerak 9.725- 9.735.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News