kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Rupiah berpeluang menguat terbatas pada Senin (13/9), ini faktor pendorongnya


Sabtu, 11 September 2021 / 06:15 WIB
Rupiah berpeluang menguat terbatas pada Senin (13/9), ini faktor pendorongnya


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah ditutup menguat 0,35% pada level Rp 14.203 per dolar AS pada perdagangan Jumat (10/8). Sedangkan kurs rupiah di Jisdor Bank Indonesia menguat 0,33% ke level Rp 14.225 per dolar AS .

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, ada beberapa hal yang mempengaruhi pergerakan rupiah. Dari sisi eksternal, beberapa pejabat The Fed, termasuk Michelle Bowman, yang yakin bahwa laporan pekerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan untuk Agustus tidak akan menunda pengurangan aset di tahun 2021.

Akan tetapi, Ibrahim mengamati, kolega Bowman, Presiden Fed Chicago Charles Evans, mengatakan pada hari Kamis (9/9) bahwa, ekonomi AS belum keluar dari kesulitan, dan tantangan tersebut termasuk rantai pasokan dan kemacetan pasar tenaga kerja.

Baca Juga: Rupiah menguat 0,42% di pekan ini, pekan depan diprediksi sideways

Sementara itu, ia juga menjelaskan, Bank Sentral Eropa (ECB) memutuskan untuk memperlambat laju pembelian asetnya dalam keputusa kebijakan yang dirilis pada hari Kamis (9/9). “Meskipun bank sentral mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada 0%, itu mengindikasikan akan memperlambat laju pembelian di bawah Program Pembelian Darurat Pandemi pada kuartal IV-2021,” katanya.

Untuk sentimen dari dalam negeri, Ibrahim menambahkan, salah satunya lantaran sudah ada pertanda ekonomi menuju ke arah pemulihan yang positif.

“Pertumbuhan ekonomi semua sektor yang sudah positif pada kuartal II-2021 menunjukkan bahwa secara teknikal semua sektor sudah keluar dari zona krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19,” jelasnya dalam rilis hariannya, Jumat (10/9).

Akan tetapi, Ibrahim melihat, penerapan PPKM berpotensi berdampak pada penurunan signifikan konsumsi masyarakat dan mandeknya Investasi. 
Namun, ia menjelaskan, seiring dengan relaksasi PPKM, belanja masyarakat menunjukkan perbaikan signifikan.

Untuk perdagangan Senin (13/9), Ibrahim memprediksi rupiah akan bergerak fluktuatif dan berpeluang menguat terbatas di rentang Rp 14.390 - Rp.14 230 per dolar AS.  

Selanjutnya: Berotot, rupiah ditutup menguat ke Rp 14.203 per dolar AS pada hari ini (10/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×