Reporter: Yuliani Maimuntarsih | Editor: Sofyan Hidayat
JAKARTA. Nilai tukar rupiah melanjutkan tren positif. Di pasar spot, Jumat (21/2), nilai tukar rupiah menguat 0,68% dari hari sebelumnya ke level Rp 11.744 per dollar Amerika Serikat (AS). Namun, di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah sedikit melemah 0,16% dari hari sebelumnya menjadi Rp 11.792 per dollar AS.
Head of Research and Analysis Division PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, rupiah dalam sepekan lalu, masih terlihat konsolidasi di kisaran 11.680-11.800. "Kini, rupiah sedang menunggu momentum baru untuk menguat atau melemah," ujar Ariston.
Sejumlah data ekonomi Negeri Paman Sam bisa mempengaruhi pergerakan rupiah di pekan ini. Ambil contoh, rilis data penjualan rumah baru, pemesanan barang tahan lama, dan data produk domestik bruto (PDB).
Bila data-data ekonomi AS tersebut membaik, posisi dollar AS akan lebih kuat terhadap mata uang lain, termasuk rupiah. Tapi, kata Ariston, rupiah berpeluang menguat karena proyeksi pertumbuhan ekonomi AS akan lebih rendah dari sebelumnya.
Analis pasar uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri juga memperkirakan, kurs rupiah akan berlanjut menguat di awal pekan ini, sebagai imbas dari pertumbuhan ekonomi domestik yang semakin positif. Salah satunya, terlihat dari data penjualan kendaraan roda dua, bulan Januari 2014 yang naik 5,08% dari bulan sebelumnya menjadi 579.000 unit.
Hari ini, Reny memprediksikan, kurs rupiah akan menguat ke level 11.725-11.815. Setali tiga uang, Ariston juga menduga, rupiah berpeluang menguat di kisaran 11.550-11.800.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News