Reporter: Nathania Pessak | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - Rupiah unggul setelah terpuruk akhir pekan lalu. Imbas inflasi AS yang melemah dan meredanya ketegangan geopolitik antara Korea Utara dan AS menyebabkan pamor dollar AS melemah.
Mengutip Bloomberg, Senin (14/8), di pasar spot, kurs rupiah menguat 0,09% ke level Rp 13.349 per dollar AS. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga mencatat, penguatan rupiah sebesar 0,19% ke level Rp 13.344 per dollar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih menyebutkan, pergerakan rupiah hari ini murni dipengaruhi faktor eksternal. "Data inflasi AS tidak terlalu tinggi dan tidak sesuai ekspetasi," ujarnya, hari ini.
Sebagai informasi, data inflasi AS bulan Juli yang dirilis Jumat (11/8) lalu melandai dari 1,8% menjadi 1,7%. Lana beranggapan, dengan angka inflasi yang kecil, ada indikasi bahwa The Fed tidak akan menaikan suku bunga secara agresif. "Harapannya kan ada kenaikan suku bunga satu kali lagi, ya," imbuhnya.
Research & Analyst Monex Investindo Futures Faisyal memproyeksi, besok, rupiah akan tetap bertahan menguat, sebab ketegangan geopolitik Korut-AS masih mereda. Ditambah dengan data neraca perdagangan Indonesia yang akan rilis, Selasa (15/8), diproyeksikan bagus.
"Meski surplusnya turun, tapi ekspor dan impor naik, jadi mungkin neraca perdagangan akan dirilis bagus," kata Faisyal.
Prediksi Faisyal, Selasa, rupiah menguat di rentang Rp 13.330-Rp 13.370 per dollar AS. Sementara, Lana menduga, rupiah bergerak dalam range yang sempit di kisaran Rp 13.330-Rp 13.360 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News