kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.620.000   14.000   0,87%
  • USD/IDR 16.314   -49,00   -0,30%
  • IDX 7.143   69,91   0,99%
  • KOMPAS100 1.051   12,17   1,17%
  • LQ45 828   10,07   1,23%
  • ISSI 213   0,83   0,39%
  • IDX30 428   6,36   1,51%
  • IDXHIDIV20 513   7,70   1,52%
  • IDX80 119   1,18   0,99%
  • IDXV30 122   0,50   0,41%
  • IDXQ30 140   1,93   1,39%

Rupiah berharap pada sokongan data inflasi


Senin, 03 September 2018 / 06:30 WIB
Rupiah berharap pada sokongan data inflasi


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang dagang masih rentan menjatuhkan rupiah. Namun, data domestik yang solid bisa membatasi pelemahan.

Analis Monex Investindo Futures Dini Nurhadi Yasyi mengatakan, perang dagang antara AS dan China kembali memanas. AS berniat memberlakukan tarif impor antara 10%-20% bagi produk China senilai US$ 200 miliar.

Investor pun mengamankan aset ke safe haven, seperti dollar AS. "Sebaliknya, aset negara berkembang, seperti rupiah akan dihindari," papar Dini, Jumat lalu.

Namun, Satria Sambijantoro, Chief Economist Bahana Sekuritas, menyebut, data inflasi Agustus yang diprediksi stabil, bisa meminimalisir tekanan terhadap rupiah. Jika inflasi masih rendah dan yield obligasi tinggi, situasi ini bisa kembali menarik masuk dana asing.

Alhasil, rupiah lebih stabil. Prediksi Satria, Senin (3/9), rupiah bisa menguat dan bergerak antara Rp 14.690-Rp 14.710 per dollar AS.

Dini menilai, meski inflasi stabil, namun efeknya terbatas. Dia meramalkan rupiah melemah di kisaran Rp 14.710-Rp 14.750 per dollar AS.

Jumat lalu, kurs rupiah spot melemah 0,20% ke level Rp 14.710 per dollar AS. Ini yang terburuk dalam dua dekade.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×