Reporter: Agung Jatmiko, Noor Muhammad Falih | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Kurs rupiah ditutup menguat, kemarin. Di pasar spot, pasangan USD/IDR, kemarin (16/1), turun 2,03% menjadi 9.668 dibanding hari sebelumnya. Sementara, kurs tengah dollar AS di Bank Indonesia (BI) turun 0,51% menjadi 9.690.
Head of Trading Commonwealth Bank, Veni Kriswandi mengatakan, rupiah menguat karena lelang obligasi pemerintah yang sukses dan aliran modal di bursa sehingga menambah aliran dollar AS di Indonesia. "Pasokan dollar AS di dalam negeri cukup, setidaknya untuk menahan besarnya permintaan dollar AS untuk impor," kata Veni.
Veni memperkirakan, rupiah akan menguat terbatas hari ini dengan pergerakan di kisaran 9.650 – 9.750 per dollar AS.
Pengamat pasar uang Bank Negara Indonesia (BNI), Raditya Ariwibowo punya pandangan berbeda. Ia memperkirakan, hari ini, rupiah akan melemah terbatas di kisaran 9.640 hingga 9.820. Dollar AS pun mendapat dukungan akibat prediksi plafon utang AS akan dinaikkan.
Raditya mengatakan, tren pelemahan rupiah berasal dari faktor neraca perdagangan Indonesia yang kurang baik. "Selama belum ada perbaikan dari neraca perdagangan, rupiah masih belum akan pulih," ucap Raditya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News