Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Meski sepanjang hari ini Selasa (28/2), rupiah bergerak dalam rentang yang sempit, namun valuasi mata uang Garuda masih berhasil ditutup menguat tipis terhadap dollar Amerika Serikat. Rupanya pidato yang akan disampaikan oleh Presiden AS Donald Trump pada Rabu (1/3) membuat investor cenderung berhati-hati dalam mengambil keputusan.
Di pasar spot, Selasa (28/2), rupiah tercatat menguat 0,02% ke level Rp 13.338 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Sedangkan jika mengacu pada kurs tengah Bank Indonesia mata uang Garuda masih melemah 0,06% di level Rp 13.347 per dollar AS.
Vidi Yuliansyah, analis PT Monex Investindo Futures mengatakan sekarang ini investor global masih dipenuhi kehati-hatian menanti pidato Presiden Trump. Diharapkan politikus partai Republik itu bisa memberikan kejelasan mengenai rencana kebijakan fiskal yang digembar-gemborkannya selama ini.
“Tak hanya rupiah, dollar AS juga bergerak flat sepanjang hari ini,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (28/2).
Sementara itu dari dalam negeri, rupiah ditopang oleh proyeksi inflasi bulan Februari yang diperkirakan akan mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya yaitu dari 3,49% ke level 3,9%. Walaupun data resmi baru akan dirilis besok (1/3) tetapi perkiraan yang membaik berhasil menguatkan posisi rupiah terhadap dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News