kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Rupiah bergerak ranging


Kamis, 21 April 2016 / 19:11 WIB
Rupiah bergerak ranging


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Dominasi eksternal masih jadi beban utama pergerakan rupiah sepanjang hari ini. Di pasar spot, Kamis (21/4) posisi rupiah tergelincir 0,07% ke level Rp 13.153 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Sejalan, di kurs tengah Bank Indonesia pelemahan rupiah justru lebih tajam sebesar 0,37% di level Rp 13.182 per dollar AS.

Wahyu Tri Wibowo, Analis Central Capital Futures menduga minimnya kepastian di pasar jadi penyebab turunnya pamor mata uang emerging market. Karena baik untuk hari ini dan sepanjang pekan ke depan, pelaku pasar akan fokus pada arah keputusan European Central Bank dan The Fed. "Ada dua event penting bank sentral yang nantinya setelah itu arah pergerakan baru akan terlihat," ujar Wahyu.

Sedangkan domestik sendiri minim pergerakan walau kondisi ekonomi sudah lebih kondusif. Untuk jangka pendek ini, "Pergerakan akan konsolidasi di level Rp 12.900 - Rp 13.450," tebak Wahyu.

Tentunya dengan beragam skenario penggerak antara lain, seperti apa kebijakan moneter lanjutan ECB dan The Fed. Jika ECB mempertahankan suku bunga dan moneternya, euro bisa terangkat dan tentunya bisa menenggelamkan USD.

Apalagi jika ditambah The Fed pertahankan suku bunga pekan depan, rupiah bisa mengejar level support Rp 12.900 per dollar AS. Namun jika sebaliknya, pelemahan rupiah bisa mengarah ke level Rp 13.450 per dollar AS. "Selama FOMC belum berlangsung, ada kans rupiah jaga posisi di kisaran sempit," kata Wahyu.

Karena pasar masih dirundung pesimisme melihat sajian data ekonomi AS yang terus mixed. Sehingga kans untuk menaikkan suku bunga dalam waktu dekat masih sangat kecil. Hal ini yang menguntungkan rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×