Reporter: Agus Triyono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Nilai tukar rupiah terjerembab lagi. Selasa (26/11), rupiah ditutup melemah 2,21% ke level 11.765 di pasar spot. Di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah bertengger di level 11.765 atau melemah 0,36% dibanding hari sebelumnya.
Rully Arya Wisnubroto, analis pasar uang Bank Mandiri mengatakan, rupiah mendapatkan tekanan berat dari meningkatnya permintaan dollar Amerika Serikat (AS) menjelang akhir bulan. Tekanan juga datang dari kekhawatiran dan aksi tunggu pasar terhadap rilis data inflasi dan neraca perdagangan Indonesia, awal Desember nanti.
David Sumual, Ekonom BCA menambahkan, tekanan terbesar bagi rupiah datang dari sisi eksternal. Rilis sejumlah data ekonomi AS yang cenderung membaik telah menguatkan spekulasi pasar bahwa program stimulus AS akan dikurangi dalam waktu dekat ini. Spekulasi tersebut telah membuat kurs dollar AS perkasa. Alhasil, sejumlah mata uang dunia, termasuk rupiah melemah.
David memperkirakan, hari ini, kurs rupiah bergerak konsolidasi sembari menunggu kabar terbaru terkait pengurangan program stimulus AS. "Pergerakan rupiah di kisaran 11.650- 11.850," katanya.
Sedangkan, Rully mengatakan, rupiah masih belum lepas dari tekanan. Dugaan dia, kurs rupiah akan melemah ke level 11.500-11.800.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News