Reporter: Agus Triyono, Sunarti Agustina | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Rupiah melanjutkan pelemahan. Pasangan USD/IDR di pasar spot, Selasa (16/7), menguat 0,28% menjadi 10.103 dibanding sehari sebelumnya. Dollar Amerika Serikat (AS) di kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga naik 0,11% menjadi 10.030.
Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures mengatakan, rupiah tertekan oleh kekhawatiran pasar terhadap besaran inflasi Juli yang diperkirakan akan naik tinggi. Selain itu, rupiah juga masih dibayangi tekanan derasnya aliran modal keluar dari bursa saham dan pasar obligasi Indonesia belakangan ini.
Ariston memperkirakan, rupiah akan kembali melemah, hari ini. Penyebabnya masih dari besarnya kekhawatiran pasar terhadap tingginya laju inflasi pasca penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan kenaikan barang konsumsi menjelang Lebaran.
Rully Arya Wisnubroto, analis pasar uang Bank Mandiri juga menduga, rupiah masih akan tertekan pada hari ini. Penguatan dollar AS akibat data-data ekonomi AS yang makin pulih akan membuat rupiah tak bertenaga.
Selain itu, rupiah juga akan mendapatkan tekanan dari kekhawatiran pasar terhadap kemungkian bakal dipercepatnya proses pengurangan dan penghentian stimulus moneter AS. Perkiraan Ariston, hari ini, pasangan USD/IDR akan bergerak melemah di kisaran 10.000- 10.100. Adapun proyeksi Rully, pairing USD/IDR, hari ini, akan bergerak di rentang 9.980 - 10.056.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News