Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rupiah masih berpotensi melemah. Di pasar spot, Jumat (4/11), nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menguat 0,05% dibanding sehari sebelumnya ke Rp 13.068. Tapi kurs tengah rupiah versi Bank Indonesia tergerus 0,4% ke Rp 13.103.
Reny Eka Putri, Analis Pasar Uang Bank Mandiri menjelaskan, dollar AS sempat tertekan lantaran pelaku pasar menunggu data non farm payroll (NFP). "Investor masih mengantisipasi data NFP AS. Data ini akan menentukan pergerakan rupiah awal pekan," papar Reny.
Biro Statistik dan Tenaga Kerja AS mencatat, angka NFP di Oktober cuma 161.000, turun dari bulan sebelumnya yang mencapai 191.000. Realisasi tersebut juga lebih rendah dari prediksi ekonom, yakni 174.000.
Research & Analyst Monex Investindo Futures Faisyal menilai data NFP yang buruk akan memberi angin segar bagi rupiah. Apalagi ada kekhawatiran pada pemilu AS 8 November nanti. Dus, Faisyal memprediksi rupiah akan naik terbatas di Rp 13.030–Rp 13.120.
Tapi prediksi Reny, rupiah akan melemah terbatas di Rp 13.035–Rp 13.078. Pertumbuhan ekonomi kuartal III yang diprediksi turun serta aksi demo yang rusuh akan menekan rupiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News