Reporter: Noor Muhammad Falih, Agung Jatmiko | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Rupiah kembali kedodoran. Di pasar spot, pasangan USD/IDR ditutup menguat 0,07% menjadi 9.706, Selasa (18/12), mendekati titik terlemah dalam tiga tahun terakhir. Kurs tengah USD/IDR Bank Indonesia (BI), rupiah ditutup di level 9.644 setelah sebelumnya di 9.640.
Pengamat pasar uang Bank Negara Indonesia (BNI), Nurul Eti Nurbaeti mengatakan, pelemahan rupiah masih terdorong permintaan dollar AS yang masih tinggi. Koreksi IHSG, kemarin, juga ikut melemahkan rupiah.
Edi Masrianto, Kepala Tresuri BRI mengatakan, pelemahan rupiah ini merupakan sesuatu yang tidak wajar, karena saat ini dollar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap hampir semua mata uang utama dunia.
Menurut Edi, pelemahan rupiah ini merupakan masalah klasik permintaan dan penawaran. "Likuiditas dollar AS banyak, tapi banyak orang enggan melepas dollarnya di pasar, entah itu untuk alasan bisnis atau hanya sekedar mengambil sikap menunggu saja," kata Edi.
Edi memprediksi, rupiah bakal bergerak di kisaran 9.625 – 9.700 per dollar AS dengan kecenderungan untuk menguat, hari ini. Sementara, Nurul memproyeksi, rupiah masih berkonsolidasi di kisaran 9.620-9.690.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News