Reporter: Nathania Pessak | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Rupiah tertekan jelang pengumuman hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC).
Kemarin, kurs spot rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) turun 0,08% ke Rp 13.338 dibandingkan hari sebelumnya. Kurs tengah rupiah di Bank Indonesia (BI) bahkan terkoreksi 1,05% ke Rp 13.334 per dollar AS.
Research & Analyst Valbury Asia Futures Lukman Leong menyebut, pelaku pasar menunggu hasil pertemuan FOMC, sehingga the greenback cenderung menguat. "Besok, pergerakan rupiah masih terpengaruh hasil rapat FOMC," kata dia, kemarin. Apalagi, sentimen domestik masih minim.
Ekonom Bank Central Asia David Sumual melihat, beberapa mata uang lain juga melemah, seperti EUR, CAD dan GBP. "Karena ada rilis data ekonomi AS yang cukup baik, ini membantu mengangkat kurs dollar," jelas dia.
Selain itu, David menilai pasar sedang mencermati proses pemungutan suara di senat AS terkait pencabutan Obama Care. "Pasar ingin melihat bagaimana pengaruh Presiden AS Donald Trump. Tentu ini berpengaruh terhadap kebijakan ekonomi lainnya ke depan," tambah David.
Hari ini (27/7), David memprediksi kurs rupiah akan melemah di Rp 13.320-Rp 13.390. Prediksi Lukman, rupiah bergerak antara Rp 13.325-Rp 13.350.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News