Reporter: Dina Farisah | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Rupiah melemah di akhir pekan. Di pasar spot, pasangan USD/IDR naik 0,72% ke 11.615. Begitu juga kurs tengah dollar AS di Bank Indonesia, naik 0,39% ke 11.560.
Tonny Mariano, analis PT Harvest International Futures, mengatakan, rupiah melemah karena ketidakpastian politik. Menurut dia, euforia deklarasi pasang calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) sudah usai. Saat ini, pelaku pasar sedang mempertimbangkan visi dan misi yang diusung kedua pasang calon. Sebab, posisi keduanya sama-sama kuat dan membuat pasar makin sulit memprediksi siapa yang akan menjadi pemimpin Indonesia ke depan.
Lana Soelistianingsih, Head of Research PT Samuel Aset Manajemen, menambahkan, selain faktor politik, rupiah masih akan melemah terbatas karena lonjakan impor menjelang Ramadan dan Hari Idul Fitri. Menurut dia, akan sulit bagi rupiah akan kembali menguat.
Lana memprediksikan, rupiah baru akan menguat hingga terpilihnya presiden baru dan sesuai dengan ekspektasi pasar.
Tonny pun memprediksikan, rupiah masih akan melemah terbatas pada perdagangan Senin (26/5). Dollar AS masih berjaya setelah rilis data manufaktur AS, April 2014, yang tercatat 56,2 atau lebih tinggi daripada prediksi analis, 55,6. "Hari ini, tak ada katalis kuat yang dapat menggerakkan USD/IDR mengingat pasar AS libur," ujar dia.
Lana memproyeksikan, pasangan USD/IDR di 11.450-11.550. Tonny memprediksikan, di 11.300-11.700.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News