kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.675   65,00   0,39%
  • IDX 8.274   121,80   1,49%
  • KOMPAS100 1.150   20,83   1,85%
  • LQ45 828   21,81   2,70%
  • ISSI 292   3,80   1,32%
  • IDX30 433   11,22   2,66%
  • IDXHIDIV20 495   13,50   2,81%
  • IDX80 128   2,92   2,34%
  • IDXV30 137   2,82   2,10%
  • IDXQ30 138   3,59   2,67%

Rukun Raharja (RAJA) Godok Sederet Aksi Korporasi, Simak Rekomendasi Sahamnya


Kamis, 23 Oktober 2025 / 18:17 WIB
Rukun Raharja (RAJA) Godok Sederet Aksi Korporasi, Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Fasilitas migas PT Rukun Raharja Tbk


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tengah menyiapkan sejumlah agenda ekspansi yang cukup agresif dalam beberapa waktu mendatang.

Emiten terafiliasi pengusaha Happy Hapsoro ini tengah melakukan uji tuntas untuk mengakuisisi dua perusahaan pelayaran yang memiliki dua unit kapal liquified natural gas carrier (LNGC) atawa pengangkut gas dan satu kapal very large gas carrier (VLGC). 

RAJA juga tengah menyiapkan langkah akuisisi di sektor energi baru terbarukan (EBT) seperti pembangkit listrik tenaga air dan biomassa, serta fasilitas sistem penyediaan air minum di area Jabodetabek. 

“Perseroan bersama dengan mitra tengah melakukan studi kelayakan untuk Pembangunan LNG Terminal di daerah Banten dan saat ini tengah memfinalisasi lingkup investasi serta skema komersial dan proses perizinan,” terang manajemen RAJA dalam materi paparan publik, Selasa (21/10/2025).

Baca Juga: Rukun Raharja (RAJA) Kembali Jual Saham Raharja Energi Cepu (RATU)

Selain itu, RAJA juga tengah menyiapkan proyek LNG plant di Kalimantan, meliputi pengadaan lahan, finalisasi perjanjian jual beli gas, dan permohonan alokasi gas dan kajian bankable feasibility study.

Secara bersamaan, RAJA pun tengah melakukan persiapan operasional komersial fasilitas kompresor di Sengkang, Sulawesi Selatan pada kuartal IV tahun ini.

“Perseroan masih dalam tahap negosiasi komersial terkait rencana investasi infrastruktur hilir migas di Indonesia Timur dan perseroan akan memulai pembangunan pipa bahan bakar minyak (BBM) di Kalimantan Timur pada kuartal I 2026,” tambah manajemen RAJA.

Dengan sederet aksi korporasi ini, Kepala Riset Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI) Muhammad Wafi menilai prospek RAJA cukup positif karena ekspansi tersebut semakin terdiversifikasi dan sejalan dengan tren transisi energi. 

Langkah akuisisi di sektor gas dan EBT dilihatnya menjadi katalis pertumbuhan jangka menengah, mengingat gas domestik masih tumbuh stabil.

“Tambahan dari bisnis air minum juga bisa jadi recurring income (pendapatan berulang) baru yang defensif,” ujar Wafi kepada Kontan, Kamis (23/10/2025).

Meski demikian, Wafi mengingatkan, ekspansi lintas sektor menuntut pendanaan besar dan integrasi bisnis yang efisien. Risiko fluktuasi harga gas global, tingginya biaya bunga, serta potensi keterlambatan proyek EBT disebut bisa menekan margin dalam jangka pendek apabila ekspansi dilakukan terlalu agresif tanpa cadangan kas yang memadai.

Baca Juga: Emiten Happy Hapsoro, Rukun Raharja (RAJA) Akuisisi Dua Perusahaan Grup Hafar

Dari sisi kinerja, Wafi memperkirakan, tahun 2025 masih menjadi fase transisi bagi RAJA dengan proyeksi kenaikan laba bersih sekitar 10%–15% secara tahunan (year on year/YoY), ditopang kontribusi bisnis logistik dan perdagangan gas. 

“Namun mulai 2026, kontribusi akuisisi baru bisa mulai terasa signifikan,” imbuhnya

Dengan prospek pertumbuhan yang ditopang diversifikasi usaha dan momentum transisi energi, Wafi merekomendasikan beli saham RAJA  dengan target harga Rp 5.000 per saham untuk jangka menengah hingga panjang.

 

Selanjutnya: Harga Emas Menguat, Saham Tambang Domestik Bergerak Variatif Kamis (23/10)

Menarik Dibaca: 8 Rahasia Desainer Membuat Kamar Tidur Kecil Terasa Mewah dan Lapang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×