Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sepatu Bata Tbk (BATA), emiten produsen sepatu merek BATA, cetak kinerja kurang memuaskan di semester I-2024. Di mana BATA cetak penurun kinerja keuangan, baik dari sisi pendapatan maupun laba.
Melansir dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Senin (7/10), BATA catat rugi bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp 126,86 miliar.
Realisasi tersebut melonjak 293,71% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang cetak rugi sebesar Rp 32,34 miliar.
Dari sisi penjualan, BATA mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 260,3 miliar. Realisasi ini turun 22,47% jika dibandingkan dengan penjualan di semester I-2023 yang senilai Rp 335,77 miliar.
Penjualan pada semester I-2024 berasal dari penjualan domestik senilai Rp 259,52 miliar dan penjualan ekspor sebesar Rp 776,38 juta. Artinya, penjualan BATA di paruh pertama tahun ini masih didominasi penjualan domestik yang capai 99,7%.
Baca Juga: Menaker Buka Suara Terkait Jumlah PHK yang Mencapai 32 Ribu Orang di Semester I-2024
Dengan penurunan penjualan, beban BATA juga turun 15,76%. Di semester I-2024, beban penjualan BATA sebesar Rp 166,97 miliar. Sementara di semester I-2023, beban penjualan BATA senilai Rp 198,22 miliar.
Beban umum dan administrasi juga mengalami penurunan 21,57% secara tahunan. Dari Rp 57,7 miliar di semester I-2023 menjadi Rp 45,25 miliar pada periode Januari-Juni 2024.
Namun, beban penjualan dan pemasaran BATA malah tumbuh 15,77% dari Rp103,17 miliar di semester I-2023 menjadi Rp 119,44 miliar pada paruh pertama tahun ini.
Terkait penutupan pabrik BATA di Purwakarta terjadi karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di pabrik tersebut terus menurun dan kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang bisa diperoleh secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Indonesia. BATA mengatakan, penyelesaian telah dilakukan pada bulan Mei 2024 lalu.
"Terkait dengan hal tersebut, pada tahun 2024, Grup telah melakukan beberapa kegiatan restrukturisasi dengan menutup atau berencana menutup lebih dari 100 gerai yang merugi untuk kembali memiliki jaringan gerai yang menguntungkan, dan menutup pabrik dan gudang di Purwakarta yang mengakibatkan antara lain pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan pabrik dan gudang di Purwakarta yang telah disetujui oleh semua pihak dan telah dibayarkan pada bulan Mei 2024, serta penambahan penyisihan atas persediaan," tulis manajemen.
Adapun, hingga semester I-2024, total liabilitas BATA tercatat Rp 490,57 miliar. Nilai tersebut terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 442,44 miliar dan liabilitas jangka panjang Rp 48,12 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News