Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) masih mencatatkan rugi bersih pada kuartal pertama 2022. Hal ini seiringan dengan peningkatan beban penjualan dan pemasaran.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2022, GoTo membukukan pendapatan bersih sejumlah Rp 1,49 triliun. Realisasi ini meningkat 65,48% secara tahunan.
Perlu diingat bawah pada kuartal pertama 2021 ekosistem GoJek dan Tokopedia belum terbentuk. Dengan begitu pencapaian per 31 Maret 2021 merupakan catatan dari GoJek.
Baca Juga: Indonesian Tech Firm GoTo's Net Loss Widens to 22,43 Trillion Rupiah in 2021
Namun, pertumbuhan pendapatan bersih ini seiringan dengan membengkaknya beban-beban GOTO. Beban pokok pendapatan GoTo naik 75,32% secara year on year (yoy) dari Rp 693,14 miliar di Maret 2021 menjadi Rp 1,21 triliun per Maret 2022.
Kemudian, beban penjualan dan pemasaran GoTo membengkak menjadi Rp 3,30 triliun dari tahun sebelumnya Rp 431,49 miliar. Sementara, beban umum dan administrasi mengembang dari Rp 697,33 miliar menjadi Rp 2,58 triliun.
Beban pengembangan produk GoTo naik 85% menjadi Rp 995,94 miliar pada kuartal pertama 2022. Beban penyusutan dan amortisasi meningkat 128% yoy menjadi Rp 761,46 miliar. Beban operasional dan pendukung naik menjadi Rp 434,79 miliar dari Rp 348,21 miliar.
Baca Juga: GoTo Catat Kenaikan Pendapatan 53% di Q1-2022, Berhasil Kurangi Kerugian
Alhasil, rugi sebelum pajak penghasilan GoTo mencapai Rp 6,62 triliun. Adapun, rugi bersih GOTO membengkak 257,20% menjadi Rp 6,47 triliun dari Rp 1,81 triliun.
Presiden Direktur GoTo Andre Soelistyo menyebutkan hal ini tidak bisa dibandingkan secara sepadan. Lantaran pada kuartal pertama 2021 belum termasuk laporan keuangan dari Tokopedia.
"Sehingga untuk menggambarkan bisnis kami secara apple to apple akan lebih tepat menggunakan laporan proforma," ujar dia.
Baca Juga: Catat Rugi hingga US$ 20 Miliar, Gaji Direksi Softbank Dipangkas
Secara proforma margin EBITDA yang disesuaikan GoTo mencatatkan proforma margin EBITDA yang disesuaikan sebesar minus Rp 4,5 triliun pada kuartal pertama 2022. Nilai tersebut meningkat 104% dari kuartal pertama 2021 yang hanya minus Rp 1,9 triliun.
Adapun, Andre memaparkan nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) GoTo mencapai Rp 140 triliun per Maret 2022. Nilai tersebut naik 46% dibandingkan dengan Maret 2021.
Secara rinci, GTV layanan mobilitas secara global tumbuh 73% yoy. Selanjutnya, pemulihan mencapai 70% dari tingkat pra COVID-19 pada kuartal pertama 2022.
Baca Juga: Investasi Startup
Dari segmen financial technology juga meningkat, baik jumlah pengguna dan volume penggunaan. Sepanjang kuartal pertama 2022, penggunaan on platform atau dalam ekosistem GoTo tumbuh sebesar 207% yoy dan di luar platform tumbuh 73% yoy.
Dari sisi jumlah tahunan pengguna bertransaksi sepanjang dua belas bulan terakhir tumbuh 29% dibandingkan dengan tahun sebelumnya mencapai 65 juta. Adapun rata-rata pembelanjaan meningkat sebesar 18% secara tahunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News