kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,22   -11,30   -1.21%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rugi di Semester I-2022, Simak Rencana Kimia Farma (KAEF) Perbaiki Kinerja


Jumat, 14 Oktober 2022 / 17:33 WIB
 Rugi di Semester I-2022, Simak Rencana Kimia Farma (KAEF) Perbaiki Kinerja
ILUSTRASI. Kinerja?PT Kimia Farma Tbk (KAEF).


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menyatakan pihaknya saat ini fokus untuk mempertahankan keunggulan operasional sebagai strategi untuk mengurangi kerugian.

Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno Putro mengatakan, langkah ini dilakukan sebagai cara untuk mengantisipasi perubahan dengan cepat.

"Dengan baseline bisnis yang dimiliki Kimia Farma dan didukung dengan operational excellence serta keunggulan operasional, maka akan menghasilkan kinerja yang positif," paparnya saat dihubungi oleh Kontan, Jumat (14/10) mengenai strategi memperbaiki kinerja.

Sebagai informasi, pada semester I-2022, KAEF mencetak penurunan pendapatan hingga 20,4% menjadi Rp 4,4 triliun dari perolehan Rp 5,5 triliun. Pendapatan ini dikontribusi oleh penjualan lokal sebesar Rp  4,3 triliun dan sisanya dai penjualan luar negeri mencapai Rp 60,9 miliar.

Lalu, dari sisi jenis produk, obat generik menyumbang pendapatan Rp 342,8 miliar, obat ethical Rp 292,6 miliar, alat kesehatan dan lain-lain Rp 33,7 miliar serta bahan baku Rp 66,4 miliar.

Baca Juga: Bangun Pabrik Baru, Kimia Farma (KAEF) Berupaya Tekan Impor Bahan Baku Obat

Penjualan dari pihak ketiga dikontribusi oleh produk obat ethical Rp 1,35 triliun, alat kesehatan Rp 803 miliar serta obat over the counter (OTC) Rp 864 miliar.

Dari sisi beban pokok pendapatan KAEF turun 20,27% menjadi Rp 2,95 triliun. Penurunan beban yang beriringan dengan pendapatan menyebabkan laba kotor emiten BUMN ini juga turun 20,97% menjadi Rp 1,48 triliun.

Penurunan pendapatan ini menyebabkan Kimia Farma harus mencatat kerugian bersih Rp 205,12 miliar di semester pertama 2022. Padahal pada periode yang sama tahun lalu KAEF masih mencatat laba bersih Rp 57,6 miliar.

"Untuk memperbaiki kinerja, kami fokus pada operational excellence, sehingga kami akan mampu mengantisipasi dengan cepat ketika ada perubahan," sambungnya.

 

Pada tahun ini, KAEF juga menargetkan bisa meraih peningkatan pendapatan menjadi 11% dibandingkan dengan tahun 2020.

Pihaknya optimistis target bisa tercapai, salah satunya melalui adanya aksi korporasi seperti penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang dilakukan bersama PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (IHC) yang resmi terjalin pada September 2022 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×