Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Emiten konsumer masih tumbuh baik sepanjang 2013 kemarin. Lihat saja kinerja PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) yang berhasil meraih laba Rp 158,01 miliar.
Angka tersebut naik 5,94% dari Rp 149,14 miliar. Laba per saham ROTI pun naik dari Rp 29,47 menjadi Rp 31,22.
Penjualan produsen roti ini tumbuh 26,05% dari Rp 1,19 triliun menjadi Rp 1,5 triliun. Di situ, roti manis Sari Roti masih memegang porsi mayoritas Rp 1,14 triliun. Lalu roti tawar Sari Roti Rp 556,19 miliar. Kemudian, kue Sari menjual Rp 4,76 miliar dan lain-lainnya yakni Rp 4,94 miliar.
Meski begitu, bebannya tumbuh lebih tinggi dibanding pertumbuhan penjualan. Beban pokok penjualannya meningkat 27,19% dari Rp 634,41 miliar ke posisi Rp 806,91 miliar.
Utang ROTI tercatat mengalami lonjakan. Liabilitasnya melesat 92,3% dari Rp 538,33 menjadi Rp 1,03 triliun. Liabilitas jangka panjangnya Rp 715,15 miliar dan jangka pendeknya senilai Rp 320,19 miliar.
"Kenaikan liabilitas ini disebabkan oleh pendanaan dari obligasi sebesar Rp 500 miliar," ucap Sekretaris Perusahaan ROTI Sri Mulyana, dalam keterbukaan informasi, Kamis, (27/3).
Rasio utang terhadap modal atau Debt to Equity Ratio (DER) emiten ini cukup tinggi 1,3 kali. Ekuitasnya tercatat Rp 787,33 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News