Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) mengincar pendapatan US$ 350 juta di tahun 2023. Menurut rencana, target tersebut bakal ditempuh dengan ditopang angka produksi batubara di atas 7 juta ton.
Head of Investor Relations IATA, Natassha Yunita mengungkapkan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) seluruh anak usaha IATA di lini bisnis tambang batubara.
“(Yang terakhir) baru Selasa kemarin disetujui,” ungkap Natassha kepada Kontan.co.id, Kamis (12/1).
Rencana produksi IATA di tahun 2023 melampaui data terkini produksi batubara IATA di tahun 2022. Berdasarkan data yang diterima Kontan.co.id, realisasi produksi batubara IATA hingga kuartal IV 2022 mencapai 4,22 juta ton.
Baca Juga: MNC Energy Investments (IATA) Kejar Produksi Batubara Lebih dari 7 Juta Ton di 2023
Kinerja keuangan IATA memang tengah menanjak seturut momentum tingginya permintaan dan harga batu bara di pasar internasional.
Laporan keuangan interim IATA menunjukkan, perusahaan membukukan pendapatan sebesar US$ 166,60 juta di Januari-November 2022, naik 130,22% secara tahunan alias year-on-year (YoY) dari periode sama tahun 2021 yang sebesar US$ 72,36 juta.
Seturut pendapatan yang menanjak, laba periode berjalan setelah dampak performa yang diatribusikan kepada pemegang saham entitas induk IATA melesat 166,62% YoY dari semula US$ 17,18 juta di Januari-November 2021 menjadi US$ 45,83 juta di Januari-November 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News