kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Risma Ardhi Chandra, berbisnis hingga investasi properti


Sabtu, 03 Maret 2018 / 15:00 WIB
Risma Ardhi Chandra, berbisnis hingga investasi properti


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Risma Ardhi Chandra termasuk tipe investor yang berani mengambil risiko tinggi. Founder sekaligus Direktur Keuangan, SDM, & IT di PT Dua Putra Utama Makmur Tbk ini membiakkan uangnya dengan cara berbisnis.

Pria yang akrab disapa Chandra ini memiliki empat bisnis yang dijadikan sebagai ladang investasi. Chandra pertama kali memulai investasi pada 2007 silam, dengan mendirikan perusahaan teknologi informasi yang kini bernama PT Indo Pratama Network.

Sebelum terjun mendirikan bisnis sendiri, Chandra sempat menjadi staf Perusahaan Listrik Negara (PLN) selama periode 2002–2008. Di masa awal karier inilah dia mengumpulkan modal untuk berbisnis.

Dengan merogoh kocek Rp 50 juta, dibantu kredit dari bank, Chandra berhasil merintis perusahaan pertamanya. Ia mengaku tak punya latar belakang pendidikan di bidang ekonomi dan bukan berasal dari keluarga pebisnis. Tapi ia telah mengasah jiwa dagang sejak berkuliah di Universitas Katolik Soegijapranata. "Orang tua saya pegawai, dan mereka menginginkan anaknya jadi pegawai," kata Chandra.

Bisnis pertama yang ia rintis membuat Chandra ketagihan. Tak lama usai mendirikan Indo Pratama Network, Chandra mulai merambah sektor perikanan. Bisnis inilah yang sekarang menjadi pundi uang utamanya dan dikenal dengan nama PT Dua Putra Utama Makmur Tbk.

Sebagai sarjana teknik elektro, Chandra mencintai dunia IT. Pria 41 tahun ini pun kembali mendirikan perusahaan IT di bidang pariwisata. Aplikasi yang dikelolanya lewat perusahaan ini kemudian digunakan sebagai ajang kerja sama dengan badan usaha milik negara (BUMN).

Lalu, setahun yang lalu, Chandra kembali mendirikan usaha bidang distribusi dan perdagangan yang kemudian dikenal dengan nama Raja Mart. Tak tanggung-tanggung, untuk modal awal usaha ini, Chandra membenamkan investasi Rp 2 miliar. "Rencananya di Juli 2018 ini saya akan mendirikan perusahaan baru lagi di bawah Raja Mart," tutur dia.

 Investasi properti

 Selain memutar uang lewat bisnis, Chandra juga getol mengoleksi properti. Ia mengaku memiliki tanah, rumah dan ruko yang tersebar di wilayah Pati, Semarang dan Jakarta. "Ada yang dikontrakkan, ada pula yang digunakan untuk keperluan yayasan," ujar dia.

Properti pertama yang dibeli adalah rumah tapak pada 2009 lalu. Setelah itu, dia gencar mengoleksi properti dari tahun ke tahun. Terutama, jika properti tersebut dijual dengan harga murah melalui lelang.

Chandra tak memungkiri, keuntungan yang didapat dari investasi lewat properti tak kalah menggiurkan. Dia mencontohkan, satu aset rumah yang dimilikinya pernah mengalami kenaikan harga dua kali lipat hanya dalam waktu enam bulan. "Ada pula tanah yang dalam setahun harganya naik empat kali lipat," imbuh dia.

Chandra kurang berminat pada instrumen investasi konservatif. Namun, untuk jaga-jaga, ia tetap mengoleksi asuransi dan beberapa surat berharga sejak 2013.

Saat ini, sebanyak 70% portofolio asetnya dibenamkan di perusahaan yang ia kelola, 20% lainnya ditanam dalam bentuk properti dan sisanya ada di produk investasi konservatif.

Meski mengelola banyak perusahaan, perjalanan investasi Chandra di dunia bisnis tak selalu mulus. Ia mengaku sempat ditipu hingga Rp 200 juta. Ia juga sempat kehilangan salah satu bisnisnya di 2014 karena salah strategi.

Berbekal pengalamannya, Chandra membeberkan rahasia investasinya. Menurut dia, setiap investor perlu mengenal dan memahami instrumen investasi yang dipilih. Selain itu, produk investasi harus sejalan dengan kebutuhan untuk masa depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×