Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas |
JAKARTA. Resiko berinvestasi yang terlihat dari Credit Default Swap (CDS) memperlihatkan penurunan. Pada penutupan perdagangan kemarin (30/7), CDS Indonesia yang bertenor 10 tahun turun ke posisi 239,51 dari 247,34 di hari sebelumnya. Begitu juga dengan CDS bertenor 5 tahun yang ikut turun menjadi 170,31 dari 175,7.
Di saat yang sama. harga surat utang negara (SUN) seri benchmark menguat. Penguatan terutama untuk seri FR0061 bertenor 10 tahun yang pagi tadi (31/7) sempat naik ke posisi 110,12 dari 109,75 di hari sebelumnya. Seri FR0060 bertenor 5 tahun juga menanjak tipis ke 103,87 dari 103,64 di periode yang sama.
Analis Obligasi Mega Capital Indonesia Ariawan memperhatikan tren pasar oblihasi domestik sudah reli selama dua minggu belakangan. "Bahkan indeks Inter Dealer Association market (IDMA) sebagai acuan harga obligasi pemerintah, sudah di posisi 109-an lebih," ujar Ariawan, Selasa (31/7).
Namun untuk pekan ini, penguatan obligasi pemerintah akan terhambat dan tidak setinggi minggu sebelumnya. "Kemungkinan akan terjadi koreksi teknikal di tengah penantian investor atas pengumuman tingkat inflasi bulan Juli," jelas Ariawan.
Ariawan juga menyampaikan kenaikan harga yang agak lamban ini merupakan imbas dari volume transaksi yang sepi menjelang hari raya. Dia memprediksi seri tenor panjang seperti FR0058 dan FR0061 berpotensi naik 10 bps -50 bps dan seri tenor pendek seperti FR0062 memiliki peluang kenaikan 5bps-30 bps hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News