kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   9.000   0,60%
  • USD/IDR 15.875   60,00   0,38%
  • IDX 7.200   -45,73   -0,63%
  • KOMPAS100 1.102   -8,07   -0,73%
  • LQ45 873   -6,30   -0,72%
  • ISSI 220   -2,35   -1,06%
  • IDX30 448   -4,16   -0,92%
  • IDXHIDIV20 539   -6,56   -1,20%
  • IDX80 126   -0,89   -0,70%
  • IDXV30 132   -4,54   -3,33%
  • IDXQ30 148   -1,52   -1,02%

Riset Schroders menemukan, akan lebih banyak investor ketika pembatasan dicabut


Jumat, 03 September 2021 / 13:59 WIB
Riset Schroders menemukan, akan lebih banyak investor ketika pembatasan dicabut
ILUSTRASI. M Renny Raharja saat market outlook Schroders Indonesia


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Dalam studi Investor Global Schroder 2021 ditemukan bahwa saat ini fokus investor lebih besar berada pada tabungan, investasi, dan kesejahteraan finansial, yang disebabkan oleh pandemi, dan menurutnya akan terus berjalan setelahnya. 

Studi tahunan yang menyurvei lebih dari 23.000 orang di 32 lokasi global ini, menemukan bahwa hampir setengah dari investor (46%), saat ini akan berinvestasi lebih banyak setelah pembatasan sosial dicabut. Sentimen ini paling kuat di antara investor berusia 18-37 tahun. 

Dalam studi ini juga ditemukan bahwa sebanyak 58% pensiunan secara global lebih konservatif dalam membelanjakan tabungan atau simpanan pensiunan mereka. Sementara 67% dari mereka yang belum pensiun saat ini ingin menabung lebih banyak untuk masa pensiun mereka. 

“Pandemi telah mengubah perilaku investor secara global termasuk Indonesia. Kami melihat pandemi ini akan memberikan perubahan jangka panjang pada cara masyarakat mengelola keuangan dan investasinya,” ujar Presiden Direktur Schroders Indonesia Michael T. Tjoajadi, Kamis (2/9). 

Baca Juga: Investor kini semakin melirik reksadana global berbasis ESG

Schorders juga menemukan, hampir tiga perempat (74%) investor secara global dalam risetnya telah menghabiskan lebih banyak waktu untuk memikirkan kesejahteraan finansial mereka sejak pandemi terjadi. 

Secara geografis, perubahan ini paling menonjol di Asia dimana investor di Thailand, India, dan Indonesia berada di urutan teratas. Investor secara global sekarang lebih cenderung untuk memeriksa investasi mereka setidaknya sebulan sekali (82%), dibandingkan dengan 77% investor pada tahun 2019.

Keyakinan investasi investor juga didorong oleh investor yang mengganggap diri mereka sebagai expert atau advanced dengan ekspektasi pengembalian investasi sebesar 12,8% dibandingkan dengan 8,9% untuk mereka yang menganggap mereka adalah investor pemula. 

“18 bulan terakhir telah mengajari kita bahwa masa depan tetap sulit diprediksi dan pendekatan investasi yang terukur, konsisten, dan sabar, yang berfokus pada tujuan jangka panjang dan kemungkinan hasil, kemungkinan akan membuat investor lebih baik.” Jelas Stuart Podmore, a behavioural investment insights specialist at Schroders.

Selanjutnya: Reksadana Campuran Masih Bisa Mujur di 2020, asalkan Racikannya Manjur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×