Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih mempelajari klausul rights issue PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO). Saat ini, RIMO masih dalam tahap melengkapi dokumen.
Jika OJK menganggap wajar, RIMO bisa mengantongi izin pada kuartal pertama 2016. Nurhaida, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, OJK mengatakan, pihaknya sedang mempelajari kewajaran dan prosedur penerbitan saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu RIMO.
OJK masih menunggu beberapa dokumen yang belum dilengkapi. "RIMO sedang dalam proses melengkapi dokumen, ada beberapa dokumen mengenai penilaian dan lain-lain. Itu juga akan kami lihat dari sisi apakah ada kewajaran dari nilai yang disampaikan dan lain-lain," kata Nurhaida, Senin (4/1).
Bila dokumen lengkap dan sudah sesuai dengan ketentuan, OJK bisa meneken izin rights issue RIMO. Namun, OJK masih me-review klausul RIMO dan belum ada keputusan terkait hal itu.
"Karena kalau, katakanlah ada sesuatu yang disampaikan, walaupun sudah muncul di keterbukaan tapi ada hal yang harus diperdalam lebih jauh, pasti akan kami tanyakan," lanjutnya.
Berdasarkan prospektus rights issue yang diterbitkan pertengahan Desember 2015 lalu, RIMO berniat menjual 28,39 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 250 per saham dan harga pelaksanaan Rp 265 per saham.
Alhasil, RIMO bisa meraup dana segar hingga Rp 7,52 triliun. Nilai dilusi rights issue ini mencapai 98,81%. Sekadar mengingatkan, RIMO berniat mengubah bisnis dari ritel menjadi properti lewat akuisisi PT Hokindo Mediatama.
Untuk membiayai rencana tersebut sekaligus menyuntik modal Hokindo, RIMO akan menggunakan dana hasil rights issue. Dalam pengajuan kedua aksi rights issue RIMO, ada 17 pihak yang akan menjadi pembeli siaga.
Tujuh belas perusahaan yang akan menjadi pembeli siaga RIMO adalah PT Triversa Internasional, PT Karya Abadi Mulya Kencana, PT Benua Indah Persada, PT Pesona Mega Jaya, PT Blessindo Prima Mandiri, PT Cemerlang Kreasi Tama, PT Karya Sejati Indah Cemerlang, dan PT Karunia Jaya.
Ada pula PT Kemilau Inti Semesta, PT Mutiara Persada Prima, PT Sempurna Anugerah Persada, PT Panca Pesona Katulistiwa, PT Prima Persada Mandiri, PT Nieltha Tama, PT Bintang Graha Selaras, PT Kencana Nusa Sejahtera, dan PT Mulia Mega Persada.
RIMO akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 29 Januari 2016 untuk meminta restu rights issue. Emiten ini menargetkan tanggal distribusi saham rights issue pada 12 Februari 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News