kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rights issue membanjiri pasar saham


Kamis, 09 Februari 2017 / 11:06 WIB
Rights issue membanjiri pasar saham


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Puluhan triliun rupiah dana hasil penerbitan saham baru atau rights issue akan mengguyur bursa saham. Berdasarkan riset KONTAN, setidaknya tujuh emiten saham yang sudah berancang-ancang menggelar rights issue dengan total nilai Rp 45 triliun, pada semester I-2017.

Mereka antara lain PT Sentul City Tbk (BKSL) yang akan melepas saham baru senilai Rp 2,32 triliun. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) juga akan rights issue senilai Rp 35,1 triliun sebagai bagian dari restrukturisasi utang. Emiten lain yang menyiapkan rights issue adalah PT Rimo Internasional Lestari Tbk (RIMO) yang membidik Rp 4,1 triliun, serta PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT) senilai Rp 408,9 miliar (lihat tabel).

Analis NH Korindo Securities Bima Setiaji menilai, momentum paling tepat untuk menerbitkan rights issue adalah pada kuartal II atau kuartal III. Sebab pada kuartal I, pasar masih diwarnai sentimen negatif dan ketidakpastian. "Dari global, masih ada isu kebijakan Trump. Dari dalam negeri, investor masih wait and see atas penyelenggaraan Pilkada," ujar dia, kemarin.

Pada kuartal II, kemungkinan investor sudah bisa ambil posisi lebih jelas lantaran laporan keuangan emiten sudah terbit. Sehingga gerak IHSG lebih atraktif di semester satu, dengan target 5.400-5.500.

Di sisi lain, pendanaan obligasi juga tak kalah marak. Sebab dari sisi emiten, pendanaan dari obligasi relatif lebih murah dibanding sumber pendanaan lain. Menurut Bima, emiten bisa mendapat kupon cukup kompetitif. "Di awal tahun, BI rate masih rendah, sehingga obligasi masih menarik bagi emiten," ujar dia.

Kepala Riset Yuanta Securities Kim Kwie Sjamsudin berpendapat, pencarian dana yang lebih besar diperkirakan terjadi di semester II-2017, terutama ketika kondisi pasar saham sudah lebih pasti.

Kim mengingatkan, saat pasar masih berkonsolidasi, lebih baik memilih saham yang akan menggunakan dana rights issue untuk ekspansi. "Prospek fundamental lebih baik jika dipakai untuk ekspansi. Jika untuk bayar utang, prospek sahamnya belum tentu bagus," kata dia.

Maraknya penggalangan dana akan meramaikan aktivitas transaksi di bursa. Beberapa emiten juga memberi harga lebih premium, sehingga harga saham bisa terkerek.

Di sisi lain, rights issue menimbulkan efek dilusi. Efek lainnya adalah turunnya sejumlah rasio valuasi saham. Misalnya, earning per share atau rasio laba per saham bisa jeblok karena jumlah saham beredar semakin banyak, sehingga mengurangi daya tarik fundamental saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×