kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Return positif, dana kelolaan meningkat


Senin, 06 Agustus 2012 / 16:31 WIB
Return positif, dana kelolaan meningkat
ILUSTRASI. Presiden China Xi Jinping?dan Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa saat mereka berpose untuk media setelah upacara penandatanganan di Aula Besar Rakyat di Beijing, China 3 April 2018.


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Nilai aktiva bersih (NAB) reksadana terus tumbuh. Mengutip data PT Infovesta Utama, total dana kelolaan reksadana, tidak termasuk reksadana penyertaan terbatas, naik menjadi Rp 174,3 triliun per akhir Juli.

Angka itu naik Rp 4,4 triliun dari posisi per akhir Juni. Total unit penyertaan (UP) reksadana juga meningkat, menjadi 106,1 miliar unit per akhir Juli, dari 104,8 miliar unit per akhir bulan sebelumnya.

Pengamat pasar modal, Rudiyanto, mengatakan, kenaikan indeks saham dan harga obligasi sepanjang Juli, ikut mendorong naik dana kelolaan. NAB reksadana saham, misalnya, naik dari Rp 66,25 triliun di Juni, menjadi Rp 67,43 triliun pada Juli.

Meski demikian, kenaikan tidak terjadi pada jumlah unit penyertaan reksadana saham. Jumlah UP reksadana saham merosot dari 26,6 miliar menjadi 26 miliar unit pada Juli.

Rudiyanto menduga, investor melakukan profit taking, hingga jumlah UP reksadana saham menurun. Investor menilai, kenaikan harga saham sudah cukup besar. Apalagi, secara historis, IHSG bergerak melandai di Agustus.

Manajer investasi yang dana kelolaannya tumbuh subur adalah PT First State Investment Indonesia, yang menikmati pertumbuhan sebesar 60% menjadi Rp 4,74 triliun. Target First State, dana kelolaan di akhir tahun Rp 5,5 triliun. Sekitar Rp 4 triliun ditarget berasal dari reksadana. Sisanya dari kontrak pengelolaan dana (KPD).

Hario Soeprobo, Head of First State Investment Indonesia mengatakan, reksadana saham menyumbang dana kelolaan terbesar. Nilainya kini Rp 2,8 triliun.

Stagnan

Kendati dana kelolaan naik, namun Michael Tjoajadi, Direktur Schroders Investment Management, berpendapat industri reksadana stagnan. Dia menilai, investor berhati-hati dan mengubah pandangan risiko mereka, dari tinggi menjadi rendah. Itu berarti, banyak yang memindahkan dana ke deposito.

Analis Infovesta Utama, Praska Putrantyo, mengatakan, penyebab kenaikan NAB adalah peningkatan harga saham dan obligasi. Selain itu, ada peningkatan penempatan dana investor (subscription), yang terlihat dari penambahan total unit penyertaan sepanjang Juli 2012.

Peningkatan dana kelolaan ditopang reksadana pasar uang dan pendapatan tetap, masing-masing naik 9,67% dan 4,30% dari Juni 2012. n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×