kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Restrukturisasi kredit Bank Rakyat Indonesia (BBRI) gede, analis pangkas target


Rabu, 20 Mei 2020 / 06:34 WIB
Restrukturisasi kredit Bank Rakyat Indonesia (BBRI) gede, analis pangkas target
ILUSTRASI. Konsumen mempersiapkan kartu kredit BRI untuk melakukan pembayaran belanja online di Tangerang Selatan, Minggu (10/5). PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) memberikan kelonggaran bagi nasabah pemegang kartu kredit BRI. Terhitung mulai 1 Mei 2020. Penyesuaia


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah pinjaman PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang direstrukturisasi meningkat tajam membuat analis Samuel Sekuritas memutuskan untuk memangkas target harga saham. Semula Suria Dharma Analis Samuel Sekuritas menetapkan target harga saham BBRI di Rp 4.850 per saham di tahun ini. 

"Kami menurunkan target harga menjadi Rp 3.000 mencerminkan price to book value (PBV) di 1,6 kali tahun 2020 setelah menyesuaikan penurunan book value karena menerapkan PSAK 71," terang Suria dalam riset Selasa (19/5). 

Baca Juga: Harga saham BBRI susut 3,13% sehari (18/5), intip valuasi PER dan PBV

Penurunan tersebut lantaran hingga 30 April 2020, BBRI telah merestrukturisasi kredit terdampak Covid-19 sebesar Rp 101,2 triliun atau 11% dari total kredit. Angka ini diperkirakan masih akan naik hingga Rp 200 triliun.  Suria menulis, skenario terburuk restrukturisasi kredit bisa mencapai Rp 426 triliun. Namun dia memperkirakan, kredit yang dapat direstrukturisasi hanya akan mencapai Rp 200 triliun atau 22% dari total kredit. "Skema restrukturisasi BBRI adalah perpanjangan jangka waktu, batas pokok dan penurunan suku bunga," ujar dia. 

Pada kuartal I-2020, kredit sektor mikro berkontribusi sebesar Rp 302,2 triliun setara dengan 36,2% dari total kredit dan 22,4% dari total kredit berasal dari kredit komersial kecil atau senilai Rp 197,7 triliun. "Sementara yang telah masuk dalam proses restrukturisasi hingga 30 April 2020, 15,8% dari total kredit mikro dan 22,9% dari kredit komersial kecil," kata Suria. 

Baca Juga: Selama libur Lebaran, BRI tetap beroperasi terbatas

Hingga kuartal I-2020, kredit komersial kecil tetap yang paling banyak direstrukturisasi. Hingga kuartal I-2020, Suria menyebut, 41% dari total kredit yang direstrukturisasi BBRI adalah kredit komersial kecil. Sedangkan mikro 24,3%. Sedangkan kredit yang direstrukturisasi dari segmen korporasi, BUMN dan konsumer masing-masing sebesar 16,3%, 11,7% dan 3,3% dari total kredit tersebut. 

Berdasarkan kualitas kredit, 54,8% dari kredit yang direstrukturisasi masih berstatus lancar, 26,1% berstatus dengan perhatian khusus (special mention loans/SML) dan 19,1% masuk dalam kategori non performing loan (NPL). Untuk merestrukturisasi kredit UMKM karena COVID-19, pemerintah memberikan relaksasi dengan memperbolehkan statusnya tetap koll-1 (cepat). Meski demikian, BBRI telah meningkatkan CKPN sebesar 60,4% yoy di kuartal I-2020 menjadi Rp 58,7 triliun.

Baca Juga: Pinjaman direstukturisasi Bank Rakyat Indonesia (BBRI) tinggi, analis sarankan hold

Perubahan target harga yang dilakukan oleh Samuel Sekuritas juga berdasarkan hitungan revisi kinerja BBRI. Samuel menurunkan target laba bersih BBRI sebesar 34,6% menjadi Rp 25,54 triliun dari sebelumnya Rp 39,08 triliun. Suria menjelaskan, target laba bersih dipangkass karena potensi pendapatan bunga menurun akibat restrukturisasi kredit terdampak Covid 19. "Proyeksi pendapatan bunga bersih BBRI di tahun 2020 kami turunkan sebesar 9,6% dari proyeksi sebelumnya Rp 86,91 triliun menjadi Rp 78,55 triliun," terang dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×