Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara yang solid sepanjang tahun ini membuat sejumlah emiten batubara memasang target optimistis. Salah satunya yakni PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI), yang menargetkan volume produksi 3,6 juta ton tahun ini.
Jika dibandingkan dengan realisasi produksi tahun lalu yakni 2,86 juta ton, target produksi tahun ini naik 25,87%. Agoes Soegiarto, Direktur Keuangan KKGI menyebut, target produksi tahun 2021 sesuai dengan rencana Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) yang sudah disetujui oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Agus menyebut, naiknya produksi tahun ini dengan mempertimbangkan menguatnya harga batubara sejak akhir tahun lalu. KKGI menyesuaikan desain penambangan dengan mempertimbangkan kenaikan stripping ratio (SR) untuk mendapatkan volume produksi yang masih ekonomis.
Selain itu, fasilitas port jetty juga sudah siap dengan menambah kemampuan barging-nya. “Ditambah, kontraktor PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) sudah siap dengan kemampuan personil dan alat beratnya,” terang Agus kepada Kontan.co.id, Senin (21/6).
Baca Juga: Resource Alam Indonesia (KKGI) merugi US$ 7,32 juta di 2020
KKGI pun optimistis harga batubara tahun ini akan cukup menggembirakan. Hal ini terlihat dari bertahannya harga batubara di posisi harga premium. Hal tersebut tentunya akan berdampak positif pada kinerja KKGI.
Sebagai gambaran, KKGI membukukan pendapatan senilai US$ 72,22 juta pada tahun lalu, menurun 37,1% dari realisasi pendapatan di 2019 yang mencapai US$ 114,85 juta. Manajemen KKGI menyebut, penurunan pendapatan tersebut terutama disebabkan oleh melemahnya permintaan batubara yang secara langsung menurunkan harga jual batubara dan juga volume penjualan batubara, terutama pada kuartal kedua dan ketiga.
Akibat pasar batubara yang lemah, harga jual rata-rata batubara pada tahun 2020 tercatat hanya sebesar US$ 29,23 per metrik ton (MT), lebih rendah 14% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai US$ 33,96 per metrik ton.
Hal ini juga tercermin dari menurunnya volume penjualan KKGI. Pada tahun 2020, volume penjualan tercatat 2,82 juta metrik ton dari sebelumnya mencapai 3,81 juta metrik ton. Sejalan dengan itu, volume produksi yang ditorehkan KKGI sebesar 2,86 juta metrik ton, terkoreksi 22,5% dibandingkan realisasi produksi di tahun sebelumnya yang mencapai 3,69 juta metrik ton.
Baca Juga: Ini rencana bisnis KKGI pasca akuisisi 2 perusahaan tambang nikel
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News