Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Perusahaan properti PT Binakarya Jaya Abadi Tbk resminya melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten BIKA.
Perdagangan perdana saham BIKA dibuka dengan harga Rp 1.400 atau naik 40%. Bahkan harga tertingginya sempat menyentu level Rp 1.500 atau melesat 50%.
Shiantarga, Direktur RHB OSK Securitas mengatakan sebagian besar saham IPO BIKA diserap oleh investor asing. "Investor asing sampai 90%," kata dia di Jakarta, Selasa (13/7).
Dia menambahkan, permintaan investor tehadap saham perdana IPO sangat positif. Selama penawaran yang dilakukan pada 2-8 Juli lalu tercatat ada kelebihan permintaan sebanyak dua kali dari jumlah saham yang ditawarkan.
BIKA merupakan emiten ke 11 yang melantai di bursa tahun ini. BIKA melepas saham sebanyak 150 juta lembar dengan harga Rp 1.000 per lembar saham. Harga ini mendekati batas bawah dari target semula yakni Rp 900 –Rp 1.300.
Jumlah saham yang dilepas tersebut lebih rendah dari rencana awal sebanyak 238,15 juta lembar atau 35% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan demikian BIKA hanya bisa mengantongi dana senilai Rp 150 miliar.
Adapun yang bertindak sebagai penjamin emisi untuk IPO ini adalah PT RHB OSK Securities Indonesia.
Sekitar 40% dana IPO ini akan digunakan untuk belanja modal, 45,2% untuk refinacing utang dan 14,98 % untuk modal kerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News