kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rencana stimulus bank sentral global kerek harga tembaga


Selasa, 03 Maret 2020 / 13:52 WIB
Rencana stimulus bank sentral global kerek harga tembaga
ILUSTRASI. Harga tembaga kembali menguat


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga tembaga mencapai level tertinggi dalam lebih dari sepekan terakhir. Hal ini didukung oleh meningkatnya harapan bahwa bank sentral global akan meluncurkan stimulus kebijakan untuk memerangi kejatuhan ekonomi dari epidemi virus corona.

Mengutip Reuters, Selasa (3/3) pukul 13.00 WIB, harga tembaga kontrak tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik 1,4% menjadi $ 5.780,50 per ton, tertinggi sejak 21 Februari 2020. 

Selain itu, harga tembaga pada kontrak yang paling banyak diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange (ShFE) juga melesat 1,2% menjadi CNY 45,430 ($ 6,517,93) per ton.

Data manufaktur China menunjukkan, aktivitas pabrik Negeri Tirai Bambu berkontraksi pada rekor tertajam pada bulan Februari lalu. Ini meningkatkan prospek respons kebijakan oleh bank sentral dunia untuk mencegah resesi global.

Baca Juga: Digerus profit taking, harga emas dan logam mulia lain bakal volatil sementara

Gubernur European Central Bank (ECB) dan Bank of Japan (BoJ) mengeluarkan pernyataan darurat pada Senin (2/3) lalu. Keduanya sepakat dengan pernyataan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell akhir pekan lalu, yang berjanji bahwa bank sentral akan "bertindak sesuai" untuk mendukung ekonomi. 

"Pelonggaran dari bank sentral mungkin menawarkan kelonggaran bagi pasar, tetapi pada akhirnya apa yang pasar perlu lihat adalah memuncaknya wabah di luar China, atau setidaknya tanda-tanda puncak, untuk menunjukkan bahwa yang terburuk ada di belakang," kata ING dalam sebuah laporan seperti dikutip Reuters.

Hingga saat ini, virus corona sudah menginfeksi lebih dari 90.937 sementara korban tewas tercatat 3.117. Virus ini kini menyebar jauh lebih luas di luar China bahkan jumlah kasus baru saat ini lebih tinggi ketimbang di Negeri Tirai Bambu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×