Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Harris Hadinata
JAKARTA. Saham PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) menyentuh level autoreject atas. Harga saham relisting ini meningkat 50% dari harga pertama perdagangan yang ada di posisi Rp 590 per saham.
Saham BUKK berhasil menyentuh level Rp 885 per saham hari ini. Menurut aturan perdagangan BEI, autoreject terjadi antar lain ketika harga saham di kisaran harga Rp 200-Rp 5.000 per saham meningkat 25%. Sedangkan saham-saham IPO dan relisting otomatis terkena autoreject bila harga naik hingga dua kali lipat ketentuan autoreject saham reguler.
Sekadar mengingatkan, Bukaka sebelumnya pernah tercatat di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan yang dimiliki keluarga Kalla ini terkena delisting paksa (forced delisting) pada Agustus 2006 lantaran kasus utang yang tidak kunjung selesai. Perseroan ini terjerat utang dalam bentuk transferable loan certificate (TLC) senilai US$ 90 juta.
Pemegang sertifikat utang itu adalah pihak asing. Celakanya, ketika jatuh tempo, kreditur tidak ada yang bisa dihubungi. Utang ini tetap dicatatkan dalam laporan keuangan Bukaka. Akibatnya, auditor tidak bisa memberikan pendapatan atas audit laporan keuangan BUKK alias disclaimer.
Sesuai aturan pencatatan di bursa, perusahaan yang laporan keuangannya yang telah diaudit dalam tiga tahun berturut-turut mendapat opini disclaimer dari akuntan publik harus delisting. Namun akhirnya, kasus ini tuntas pada 2010 lalu. Tahun ini, akhirnya BUKK bisa kembali mencatatkan sahamnya di bursa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News