Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih lanjut tertekan pada perdagangan Senin (25/7). Pasalnya, teknikal indeks masih menunjukkan adanya sinyal negatif.
Lanjar Nafi, analis Reliance Securities mengatakan, secara teknikal IHSG mengkonfirmasi pola dark cloud cover dengan bearish momentum dibarengi dead-cross indikator stochastic pada area jenuh beli (overbought). Momentum dari indikator RSI pun terlihat bearish reversal dengan peluang pelemahan yang cukup besar.
"Sehingga diperkirakan IHSG masih akan melanjutkan tekanan dengan range 5.100-5.215," kata Lanjar dalam riset, Jumat (22/7).
Pada perdagangan akhir pekan, IHSG ditutup melemah 19,72 poin atau 0,38% ke level 5.197,25 dengan volume yang cenderung moderat. Pelemahan menjadi momentum aksi jual investor di akhir pekan, setelah suku bunga dinyatakan tetap, tidak sesuai ekspektasi pasar.
Adapun, bursa Asia mayoritas terkoreksi di akhir pekan. Kekecewaan investor terhadap Komentar Kuroda mengenai ketidakmungkinan mengadakan stimulus menjadi pemicu pelemahan bursa Jepang. Aksi ambil untung alias profit taking pada mayoritas bursa Asia juga terlihat wajar setelah seminggu ini bergerak menguat.
Menurut Lanjar, sentimen selanjutnya yang akan mempengaruhi pergerakan pasar antara lain beberapa data ekonomi Jepang seperti aktifitas ekspor dan impor serta indeks kepercayaan konsumen sebagai tolak ukur stimulus yang akan diberikan BOJ.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News