kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Reli emas terganjal penguatan dollar


Sabtu, 18 Januari 2014 / 07:45 WIB
Reli emas terganjal penguatan dollar
ILUSTRASI. Petugas darat menaikan barang kiriman lewat udara ke dalam badan pesawat di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (7/4/2022). Emiten ADHI, GIAA dan WSKT Gelar Right Issue, Cek Saham yang Menarik.


Reporter: Febrina Ratna Iskana, Dina Farisah | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Meski permintaan emas melonjak jelang perayaan Imlek, namun tak kuat mendongkrak harganya. Penguatan dollar AS akibat isu tapering AS mengganjal reli si kuning ini.  

Mengacu data Bloomberg pada Jumat (17/1), kontrak emas untuk pengiriman Februari 2014 di Divisi Comex, Nymex, naik 0,19% ke level US$ 1.242,67 per ons troi. Namun, dalam sepekan terakhir,  harganya sudah tergerus sebesar 0,34%.

Analis senior Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir menyebut, emas melemah tipis karena terpicu ekspektasi kebijakan The Fed setelah salah satu pejabat The Fed, Charles Evan menyatakan setuju pengurangan stimulus (tapering) dilanjutkan. Apalagi, indikator ekonomi AS, seperti data manufaktur menunjukkan pemulihan. Akibatnya, harga emas melandai.

Namun, kata Zulfirman, koreksi emas tak tajam, lantaran ada peningkatan permintaan dari Cina menjelang Imlek.

Sementara, Head of Research and Analysis Division PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra menilai, sejauh ini, pergerakan harga emas masih terjaga. Meskipun, potensi koreksi tetap terbuka. "Sebab, kenaikannya sudah cukup tinggi sejak akhir tahun lalu," paparnya.

Potensi koreksi membutuhkan konfirmasi penembusan di bawah level support US$ 1.236 per ons troi, dengan target ke area US$ 1.227-US$ 1.218 per ons troi.

Cenderung tertekan

Ariston bilang, sejumlah sentimen yang bisa menggerakkan emas pada pekan depan, antara lain data perumahan dan indeks sentimen konsumen di AS yang akan dirilis Jumat (17/1) malam.Jika, hasilnya positif, maka dollar AS berpeluang besar lanjut menguat. Ini bakal menekan harga emas.
 
Analis Soegee Futures, Nizar Hilmy sependapat. Menurutnya, jika isu dilanjutkannya tapering kian gencar dan memicu penguatan dollar, maka tekanan terhadap emas akan semakin dalam. Apalagi, awal pekan depan, China akan merilis data pertumbuhan domestik bruto (GDP), yang diprediksi melambat. Jika sesuai prediksi, maka indikasi permintaan emas bakal turun.

Secara teknikal, Zulfirman bilang, Moving Average Convergence Divergence (MACD) naik ke area positif di level 5,17. Stochastic di level 69 yang menunjukkan penurunan. Relative Strength Index (RSI) bergerak mendatar di level 52. Sedangkan pergerakan harga masih di bawah moving average 100 dan MA (200) dan bertahan di kisaran MA (50) sehingga pergerakannya cenderung turun.

Maka, pekan depan, Zulfirman memprediksi, emas akan cenderung tertekan, dan berulir di kisaran US$ 1211 - US$ 1255 per ons troi. Sedangkan, prediksi Nizar, emas bakal bergerak antara US$ 1.200-US$ 1.250 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×