Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Reksadana saham mencatat kinerja paling moncer dalam dua bulan pertama tahun 2013 gara-gara indeks harga saham gabungan yang terus mencetak rekor. PT Infovesta Utama mencatat, rata-rata return reksadana saham atau Infovesta Equity Fund Index sebesar 10,58% per akhir Februari.
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata return jenis reksadana lain. Reksadana campuran, misalnya, hanya mencatat rata-rata return atau Infovesta Balanced Fund Index 6,82% dalam periode yang sama. Demikian juga dengan rata-rata return reksadana pendapatan tetap atau Infovesta Fixed Income Fund Index sebesar 0,84%.
Dalam periode ini, dua reksadana milik PT Pratama Capital Assets Management menempati posisi tiga besar. Reksadana Pratama Saham paling unggul dengan return 24,85% bagi investor. Sedangkan Pratama Equity menempati posisi kedua dengan return mencapai 23,97%.
Reksadana HPAM Ultima 1 milik PT Henan Putihrai Asset Management menempati posisi ketiga di jajaran reksadana saham berdasarkan return tertinggi dua bulan. Instrumen ini memiliki kebijakan investasi memutar portofolionya antara 80% hingga 100% pada efek bersifat ekuitas. Produk ini menaruh maksimal 20% pada efek bersifat utang dan maksimal 20% pada instrumen pasar uang.
Head of Investment Henan Putihrai Asset Management Finny Fauzana mengatakan, cemerlangnya instrumen tersebut ditopang oleh kenaikan saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) yang menjadi aset dasar reksadana tersebut. "Kenaikan saham Pakuwon yang sejak akhir tahun mencapai 40% banyak menyumbang kinerja reksadana saham HPAM Ultima 1," kata Finny kepada KONTAN, Rabu (7/3).
Untuk produk ini, Henan menerapkan strategi memutar dana di saham-saham lapis kedua atau second liner. Salah satu sektor yang menjadi incaran Henan Putihrai adalah saham sektor properti.
Finny mengatakan, hingga kini pihaknya belum berencana mengubah strategi tersebut. "Meskipun terjadi kenaikan inflasi pada Februari lalu, kami belum memandang perlu untuk mengubah strategi," kata Finny.
Analis Infovesta Utama Praska Putrantyo mengatakan, kinerja reksadana saham sepanjang periode ini dipengaruhi oleh kinerja bursa saham domestik yang positif. Indeks harga saham gabungan (IHSG) sejak akhir 2012 hingga akhir Februari 2013 sudah tumbuh 11,10%.
Menurut Praska, berbagai kabar positif sejak awal tahun mengangkat pasar modal. Dari global, kata dia, berlalunya fiscal cliff AS dan efek likuiditas akibat kebijakan pelonggaran moneter dari sejumlah bank sentral seperti Amerika Serikat (AS) dan Jepang berdampak positif bagi pasar saham domestik.
Data-data ekonomi dari negara-negara besar seperti AS dan China seperti indeks manufaktur, purchasing manager index juga masih mengindikasikan ekonomi dalam tahap ekspansi. "Selain itu, rilis publikasi laporan keuangan kuartal keempat 2012 yang cukup solid di AS juga membawa dampak positif," tutur Praska.
Dari sisi domestik, lanjut Praska, derasnya aliran dana investor asing ke bursa saham hingga menembus Rp 16 triliun ikut menopang kinerja bursa. Di samping itu, bursa saham juga terkerek akibat kinerja sektor-sektor saham berbasis permintaan domestik dan saham-saham berkapitalisasi besar. "Seperti kinerja perbankan dan properti mencapai di atas 20% sepanjang akhir 2012 hingga Februari," kata Praska.
Praska memperkirakan, rata-rata imbal hasil reksadana saham bisa mencapai 12% hingga 15% sepanjang tahun 2013 ini.
Kinerja Reksadana Saham | ||
No | Produk | Ytd Feb 2013 |
1 | Pratama Saham | 24.85% |
2 | Pratama Equity | 23.97% |
3 | HPAM Ultima Ekuitas 1 | 20.89% |
4 | Dana Pratama Ekuitas | 19.39% |
5 | Simas Danamas Saham | 18.32% |
6 | Sam Indonesian Equity Fund | 17.06% |
7 | Sucorinvest Equity Fund | 16.82% |
8 | Millenium Equity | 16.56% |
9 | Emco Growth Fund | 15.20% |
10 | Panin Dana Maksima | 14.73% |
Infovesta Equity Fund Index | 10.58% | |
sumber: Infovesta Utama |
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News