kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,21   13,90   1.53%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Reksadana saham cetak return 8,5%


Selasa, 03 April 2012 / 07:47 WIB
Reksadana saham cetak return 8,5%
Bermodal komputer bekas itu, Arfian Fuadi mendirikan perusahaan desain, Dtech-Engineering pada 2009. D. Kiri: M. Arie Kurniawan (23) Kanan: Arfi'an Fuadi (28). Foto:Dok.Pribadi


Reporter: Harry Febrian | Editor: Asnil Amri

JAKARta. Reksadana saham masih menjanjikan keuntungan lumayan. Menilik data olahan Infovesta Utama, selama Maret 2012, produk reksadana saham mampu mencetak return rata-rata 3,34%. Angka itu hanya berselisih tipis dengan pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di periode yang sama, yakni 3,42%.

Jika diukur selama kuartal pertama tahun ini, bahkan, rata-rata return reksadana saham mencapai 8,5%. Nilai itu melampaui IHSG yang tumbuh 7,84%. Beberapa produk berhasil mencatat return tinggi dalam tiga bulan terakhir. MNC Dana Ekuitas misalnya, return tiga bulan mencapai 15,74% (lihat tabel).

Sedangkan selama satu bulan terakhir, produk reksadana saham Trimegah Asset Management, mencatat pertumbuhan yang jangkung. TRIM Syariah Saham menjadi pencetak return tertinggi bulan lalu sebesar 7,22%.

Edbert Suryajaya, Analis Infovesta Utama, kinerja IHSG bulan lalu yang positif menguatkan performa reksadana saham. Namun, faktor utama pencapaian return yang bagus kali ini, menurut Edbert, lebih banyak dipengaruhi oleh kejelian manajer investasi (MI) dalam meracik portofolionya. "Bulan lalu sektor saham properti dan pertanian performanya cukup baik, MI yang banyak menaruh aset di sana, kinerjanya pasti terangkat," ujarnya, kemarin.

Agus B. Yanuar, Presiden Direktur Samuel Asset Management, menambahkan, penempatan aset di saham perbankan dan infrastruktur mendukung kinerja produk reksadana sahamnya.

Kinerja reksadana saham masih bisa melejit jika IHSG mampu mencapai kisaran 4.300-4.600 di akhir tahun ini. "Potensi upside mungkin sekitar 12,5-20%," ujar Agus.

Edbert meneruskan, sentimen di bursa saham, hingga kini, masih mixed. Kondisi ekonomi global yang mulai positif, sangat mendukung pertumbuhan indeks saham. Dari dalam negeri, predikat investment grade dari S&P bisa diharapkan. Namun, keputusan pemerintah menunda kenaikan harga bahan bakar minya bersubsidi menjadi momok baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×