kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Reksadana dollar BNI AM bidik return 2%


Jumat, 27 Juni 2014 / 07:15 WIB
Reksadana dollar BNI AM bidik return 2%
ILUSTRASI. Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini (30/1) di Pegadaian Stagnan. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tak menghambat manajer investasi meluncurkan reksadana dollar anyar. Lihat saja, BNI Asset Management  yang akan meluncurkan reksadana pasar uang berbasis dollar AS dengan nama BNI AM Dana Likuid Dollar.

"Kami sudah memperoleh izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga siap diluncurkan awal Juli," kata Senior Fund Manager BNI Asset, Management Hanif Mantiq, Kamis (26/6).

Hanif memaparkan, produk anyar ini memililiki aset dasar deposito dollar AS. Ia menargetkan, produk ini bisa membagikan return sekitar 1,5% hingga 2% per tahun.

Dengan asumsi return tersebut, Hanif optimistis bisa menggaet investor. Tahap awal, pihaknya menargetkan  dana kelolaan Rp 100 miliar.Investor bisa mengoleksi BNI AM Dana Likuid Dollar dengan merogoh kocek minimal US$ 5 juta. Investasi selanjutnya senilai US$ 1 juta.

Menurut Hanif, reksadana ini bisa menjadi alternatif investasi bagi investor yang memiliki kelebihan dana dalam bentuk dollar AS. Selain itu, produk ini membidik investor yang memiliki kebutuhan dalam bentuk dollar AS, seperti untuk sekolah anak di luar negeri. "Jadi, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tidak akan terlalu berpengaruh terhadap investasi investor," klaimnya.

Risiko kurs

Analis Infovesta Utama, Viliawati menilai, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi menjadi pemberat kinerja reksadana berbasis dollar AS pada tahun ini. Pasalnya, performa reksadana dollar dipengaruhi kinerja aset dasar dan pergerakan nilai tukar. "Pada saat bursa saham koreksi atau stagnan, pelemahan rupiah akan semakin memberatkan kinerja reksadana dollar," paparnya.

Seperti diketahui, reksadana saham berdenominasi dollar AS harus menempatkan aset dasarnya dalam saham di Bursa Efek Indonesia. Saat rupiah memburuk, produk ini akan terkena imbas saat mengkonversi nilai aset dasar ke nilai aktiva bersih (NAB) per unit penyertaan dalam bentuk dollar AS.

Kendati demikian, Viliawati memperkirakan, secara umum, kinerja reksadana dollar AS relatif baik. Kinerja tersebut ditopang potensi membaiknya nilai tukar pada akhir tahun ini dibandingkan tahun lalu, serta prospek kinerja aset dasar yang relatif bagus.
Untuk meminimalisir risiko kurs, reksadana dollar sebaiknya mengoleksi aset dasar berupa obligasi atau deposito berdenominasi dollar AS, atau emiten yang pendapatannya dalam dollar AS.

Data Infovesta Utama menunjukkan, secara year to date hingga 25 Juni 2014, sejumlah reksadana dollar masih menorehkan kinerja positif. Posisi teratas ditempati reksadana saham Manulife Greater Indonesia Fund dengan return sebesar 15,84%.

Di posisi kedua, reksadana pendapataan tetap Danareksa Melati Dollar dengan return 12,46%. Lalu, reksadana campuran First State Indonesian USD Balanced Plus Fund dengan return 11,73%.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×