kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rekomendasi Saham Total Bangun Persada (TOTL) yang Membidik Kenaikan Pendapatan Tipis


Senin, 15 Mei 2023 / 05:54 WIB
Rekomendasi Saham Total Bangun Persada (TOTL) yang Membidik Kenaikan Pendapatan Tipis
ILUSTRASI. Total Bangun Persada (TOTL) menargetkan pendapatan dan laba bersih masing-masing Rp 2,3 triliun dan Rp 95 miliar tahun 2023.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konstruksi PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) menargetkan pendapatan dan laba bersih masing-masing Rp 2,3 triliun dan Rp 95 miliar pada tahun 2023.

Target pendapatan ini hanya naik tipis jika dibandingkan dengan realisasi tahun lalu. Total Bangun Persada mencatat pendapatan Rp 2,28 triliun dengan laba Rp 91,68 miliar pada tahun 2022.

Sedangkan pada kuartal pertama tahun ini, TOTL telah mengantongi pendapatan Rp 618,87 miliar atau 26,91% dari total target 2023. Laba bersih TOTL kuartal pertama sebesar Rp 29,68 miliar atau 31,91% dari target 2023.

Kepala Riset Surya Fajar Sekuritas Raphon Prima menilai, kinerja TOTL sesuai dengan ekspektasi. Dari 2021 dan 2022, pendapatan berkisar di antara Rp 300 miliar hingga Rp 650 miliar per kuartal. Selain itu laba bersih tercatat di kisaran Rp 17 miliar hingga Rp 31 miliar per kuartal. 

Baca Juga: Total Bangun (TOTL) Optimistis Bisa Raih Kontrak Baru Rp 2,6 Triliun Tahun Ini

"Penopang kinerja adalah realisasi pengerjaan proyek konstruksi yang sudah mulai kembali aktif seiring pulihnya kepercayaan bisnis," kata Raphon kepada Kontan.co.id, Minggu (15/5). 

Raphon memperkirakan, TOTL di tahun 2023 mampu mencetak kenaikan laba bersih sebesar 10%-20% menjadi Rp 110 miliar hingga Rp 120 miliar.

Di sisi lainnya, sektor pembangunan konstruksi di Indonesia sudah mulai atraktif kembali. Pebisnis mulai berani untuk melakukan investasi dalam hal pembangunan pabrik, fasilitas produksi bahkan proyek-proyek properti setelah dalam tiga tahun (2020-2022) dalam fase wait and see. 

Baca Juga: Hingga Mei 2023 Total Bangun (TOTL) Raih Kontrak Baru Sebesar Rp 619 Miliar

Raphon melihat tidak semua perusahaan konstruksi dapat menikmati kenaikan laba di periode saat ini karena banyak perusahaan konstruksi yang mengalami masalah utang seperti yang dialami perusahaan konstruksi BUMN.

Adapun sentimen positif yang dapat mendongkrak kinerja TOTL berasal dari fase ekspansi yang dilakukan oleh pengembang properti untuk membuat proyek-proyek baru baik proyek residensial atau komersial.

Sementara sentimen negatif berasal dari persaingan harga. Banyak perusahaan konstruksi yang rela untuk memberikan harga jasa yang murah karena sangat butuh proyek-proyek baru.

Raphon merekomendasikan hold untuk TOTL dengan target harga Rp 450 per saham. Jumat (12/5), harga saham TOTL ditutup pada Rp 414 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×